Kenalan dengan Sosok Gatot, Mahasiswa Indonesia yang Dijamu Raja Charles di Istana Inggris
Forum Akademik – Raja Charles III menjamu dan menghibur Gatot Subroto, seorang mahasiswa PhD dari Indonesia, di Istana Buckingham di Inggris. Gatot berjasa bagi perkembangan komunikasi akademik Asia Tenggara di Inggris. Inggris menjadi tuan rumah makan siang untuk menghormati hubungan erat antara komunitas Asia Timur dan Asia Tenggara.
Royal Family atau keluarga kerajaan mengundang sekitar 300 pemimpin muda dan tokoh masyarakat dari Asia Timur dan Asia Tenggara ke majelis yang digelar pada Kamis, 2 Februari 2023. Mereka termasuk Joshua Carrot, seorang Inggris Korea, Pangeran Selangor Malaysia, dan kecantikan dunia Alexa Chung.
Gatot mengklaim bahwa Kerajaan Inggris telah memperpanjang undangan jamuan makan ini sebagai bentuk penghargaan kepada kaum muda yang telah membantu kota-kota di Inggris berkembang.
(Artikel Ilmiah Populer karya Gatot Subroto : Identity Theory in Organisation Studies and Practices)
“Raja Charles III percaya komunitas Asia di Inggris memiliki peran penting dalam menjalin hubungan kerja sama. Tokoh masyarakat Asia ini dianggap telah memberikan kontribusi yang signifikan di bidangnya. Dalam pengumuman resmi pada Jumat, 3 Februari 2023, Gatot menyatakan, “Ini suatu kehormatan bagi saya.
Gatot adalah pendiri dan ketua program doktor epistemologi untuk orang Indonesia di Inggris (Doctrine UK). Kelompok independen ini berfungsi sebagai wadah bagi kandidat PhD Indonesia yang belajar di Inggris.
Meski baru berusia dua tahun, organisasi ini sudah memiliki anggota yang terus bertambah. Awalnya hanya beranggotakan 50 orang, namun kini sudah ada sekitar 400 mahasiswa PhD Indonesia yang belajar di berbagai universitas di Inggris.
Di antara para anggotanya, Doctrine UK memiliki 21 cluster atau kelompok diskusi. Ini termasuk forum debat tentang berbagai topik, seperti ekonomi, sosial politik, budaya, teknik, pendidikan, dan studi lingkungan.
Melihat rekam studi sosok Gatot Subroto, agaknya sosok ini bukan sosok sembarangan dan patut untuk dijadikan teladan oleh para mahasiswa di Indonesia untuk terus berprestasi dan berkontribusi.
