Back

Segala Hal tentang Variabel Mediasi (Mediating/Intervening) yang Wajib Pejuang Skripsi Ketahui

Forum Akademik – Variabel mediasi adalah variabel yang bersifat menjadi perantara dari hubungan variabel penjelas dangan variabel respon/tergantung. Sifatnya adalah sebagai penghubung (jembatan) antara variabel penjelas dengan variabel respon/tergantung.

Contoh : Perusahaan memproduksi barang dengan kualitas sebaik mungkin dengan tujuan agar bisa mendapatkan keuntungan maksimal. Hal ini sangat wajar, akan tetapi tidak akan terjadi bilamana barang yang diproduksi tersebut tidak laku terjual. Dengan demikian kualitas barang bisa mempengaruhi keuntungan jika terjadi penjualan, sehingga variabel penjualan adalah sebagai variabel mediasi.

Ciri penting dari variabel mediasi adalah bahwa variabel ini mengikuti variabel penjelas, kemudian dia mempengaruhi variabel respon. Pada contoh yang dipaparkan sebelumnya, bisa dikatakan bahwa kualitas barang yang diproduksi semakin baik diikuti dengan penjualan yang banyak, maka keuntungan yang diperoleh akan makin tinggi.

Terdapat beberapa istilah yang digunakan untuk menyebut variabel mediasi, seperti variabel perantara, mediator dan intervening. Sebaiknya tidak menggunakan istilah intervening, karena ada sebagian ilmuwan yang berpandangan bahwa variabel ini ada, tetapi tidak bisa diteliti dan diukur. Jadi menurut ahli, variabel intervening berbeda dengan variabel mediasi.

Variabel mediasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu mediasi sebagian (partial mediation) dan mediasi lengkap (complete mediation). Secara visual kedua jenis variabel mediasi tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Pada variabel mediasi parsial, disamping variabel penjelas berpengaruh terhadap variabel respon melalui variabel mediasi, pengaruhnya juga bisa secara langsung. Jadi disamping ada jalur pengaruh tidak langsung, juga terdapat pengaruh langsung.

Model Variabel Mediasi Complete

Model Variabel Mediasi Partial

 

Salah satu pendekatan analisis dalam pengujian variabel mediasi adalah menggunakan metode pemeriksaan. Pada metode pemeriksaan, analisis data dilakukan sebanyak dua kali yaitu analisis dengan melibatkan variabel mediasi dan analisis tanpa melibatkan variabel mediasi. Metode analisis variabel mediasi dengan pendekatan pemeriksaan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. memerikasa pengaruh langsung variabel penjelas/prediktor terhadap variabel respon/terikat pada model tanpa melibatkan variabel mediasi
  2. memeriksa pengaruh variabel penjelas/prediktor terhadap variabel respon/terikat pada model dengan melibatkan variabel mediasi
  3. memeriksa pengaruh variabel penjelas/prediktor terhadap variabel mediasi, dan
  4. memeriksa pengaruh variabel mediasi terhadap variabel respon/terikat

 

Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi berikut:

 

Metode analisis variabel mediasi dengan pendekatan sesuai ilustrasi diatas adalah sebagai berikut:

  1. hasil analisis, koefisien jalur p1 harus signifikan
  2. jika p3 dan p4 signifikan, tetapi p2 tidak signifikan, maka kepuasan pelanggan dikatakan sebagai variabel mediasi lengkap (complete mediation)
  3. jika p3 dan p4 signifikan serta p2 juga signifikan, dimana koefisien jalur p2 lebih kecil (turun) dari p1 maka kepuasan pelanggan dikatakan sebagai variabel mediasi sebagian (partial mediation)
  4. jika p3 dan p4 signifikan serta p2 juga signifikan, dimana koefisien jalur p2 hampir sama dengan p1 maka kepuasan pelanggan dikatakan bukan sebagai variabel mediasi
  5. jika salah satu dari p3 atau p4 atau keduanya tidak signifikan maka dikatakan kepuasan pelanggan bukan sebagai variabel mediasi (Solimun, 2011; Hair et al., 2010)