Back

Jarang Banyak yang Tahu, 5 Software Analisis Data Selain SPSS untuk yang Lagi Fokus Skripsi

Forumakademik – Lagi-lagi, kalau Temans Forumakademik.com terus mengupdate perkembangan dunia digital banyak kemudahan yang akan diperoleh. Bisa jadi, kalian justru lebih udpate  secara keilmuan dari dosen kalian. Sebab, pemilik dunia digital saat ini adalah kalian para generasi milenial.

Sekarang kalau ditanya siapa Temans di sini yang masih mengidolakan Software SPSS untuk mengolah data?

Padahal, ada banyak loh software-software pengolah data selain SPSS yang bisa Temans gunakan. Yuk kita bahas satu-satu di bawah ini:

1. E-Views

E-Views merupakan singkatan dari Econometrics Views. Sesuai Namanya E-Views merupakan program yang didesain khusus untuk analisis ekonometrika. E-Views menyajikan perangkat analisis data, regresi dan peramalan (forecasting).

Kemampuan E-Views sebagai software Ekonometrika dapat digunakan untuk analisis dan evaluasi data ilmiah, analisis keuangan, peramalan makroekonomi/mikroekonomi, simulasi, peramalan penjualan, analisis biaya dan analisis kuantitatif lainnya.

Penggunaan software program E-Views sebagai alat analisis telah banyak digunakan, tidak hanya oleh mahasiswa di Program Studi Ilmu Ekonomi namun juga telah meluas penggunaannya di berbagai disiplin ilmu lainnya seperti jurusan statistika, matematika maupun jurusan ilmu-ilmu sosial lainnya.

Hal ini karena program E-views telah dikenal sebagai program komputasi statistic yang cukup mudah dipelajari. Beberapa keuntungan yang diberikan program ini diantaranya adalah output estimasi yang cukup mudah dipahami, estimasi grafik yang cukup lengkap dan output estimasi yang bisa ditampilkan di program office yang lain.

2. Lisrel

Lisrel merupakan software buatan Karl Jöreskog dan Dag Sörbom yang memberikan beberapa opsi pengoperasian yang variatif, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks dengan menggunakan sytax. Dengan cara pengoperasian yang beragam inilah LISREL bisa menjangkau banyak kalangan.

Mulai dari praktisi profesional hingga pemula semua bisa menggunakan LISREL dengan mudah. Bagi pemula bisa menggunakan opsi SIMPLIS (Simple LISREL), sedangan untuk yang sudah mahir dan paham bahasa pemrograman, bisa menggunakan syntax.

Salah satu alasan mengapa LISREL sering menjadi materi pelatihan SEM adalah karena software yang satu ini sudah memiliki beberapa metode estimasi. Jadi, dengan menggunakan LISREL pengguna tidak harus lagi terpancang pada satu metode estimasi seperti pada software Smart PLS. Dengan demikian, olah data pun bisa menjadi lebih mudah.

3. Amos

Amos merupakan kependekan dari Analisis of Moment Structures yang digunakan sebagai pendekatan umum analisis data dalam Model Persamaan Struktural (Structural Equation Model) atau yang dikenal dengan SEM.

SEM dikenal juga sebagai Analysis of Covariance Structures atau disebut juga model sebab akibat (causal modeling) Dengan menggunakan Amos maka perhitungan rumit dalam SEM akan jauh lebih mudah dilakukan dibandingkan dengan menggunakan perangkat lunak lainnya. Lebih lagi penggunaan Amos akan mempercepat dalam membuat spesifikasi, melihat serta melakukan modifikasi model secara grafik dengan menggunakan tool yang sederhana.

Selama ini SEM dikenal sebagai perhitungan analisis statistik yang sangat rumit dan sulit dilakukan secara manual maupun dengan menggunakan perangkat lunak yang sudah ada sebelumnya. Dengan menggunakan Amos proses penghitungan dan analisis menjadi lebih sederhana bahkan orang-orang awam yang bukan ahli statistik akan dapat menggunakan dan memahami dengan mudah.

4. SmartPLS

Software ini dikembangkan oleh institute of Hamburg Jerman, dimana software ini digunakan untuk analisis SEM yang sering digunakan yaitu SmartPLS. Beberapa kelebihan dari software SmartPLS yaitu antara lain :

(1) SmartPLS atau Smart Partial Least Square adalah software statistik yang sama tujuannya dengan Lisrel dan AMOS yaitu untuk menguji hubungan antara variabel

(2) Pendekatan smartPLS dianggap powerful karena tidak mendasarkan pada berbagai asumsi

(3) Jumlah sampel yang dibutuhkan dalam analisis relatif kecil. Penggunaan Smart PLS sangat dianjurkan ketika kita mememiliki keterbatasan jumlah sampel sementara model yang dibangung kompleks. hal ini tidak dapat dilakukan ketika kita menggunakan kedua software di atas. Lisrel dan AMOS membutuhkan kecukupan sampel

(4) Data dalam analisis smartPLS tidak harus memiliki distribusi normal karena SmartPLS menggunakan metode bootstraping atau penggandaan secara acak. Oleh karenanya asumsi normalitas tidak akan menjadi masalah bagi PLS. Selain terkait dengan normalitas data, dengan dilakukannya bootstraping maka PLS tidak mensyaratkan jumlah minimum sampel

(5) SmartPLS mampu menguji model SEM formatif dan reflektif dengan skala pengukuran indikator berbeda dalam satu model. Apapun bentuk skalanya (rasio kategori, Likert, dam lain-lain) dapat diuji dalam satu model. Namun kelemahan dari SmartPLS yaitu SmartPLS hanya bisa membaca data Excel dalam bentuk CSV.

5. WarpPLS

Software WarpPLS dikembangkan oleh Ned Kock, software ini menggunakan MATLAB Compiler Runtime. Program WarpPLS dapat mengidentifikasi hubungan nonlinier antar variabel laten dan mengoreksi nilai koefisien jalur berdasarkan hubungan tersebut. Oleh karena itu program tersebut diberi nama Warp yang berarti lengkungan. Kock (2010) menyatakan bahwa WarpPLS adalah software pertama yang dapat melakukan hal tersebut.

Karena kebanyakan hubungan antar variabel adalah nonlinier, maka WarpPLS dapat menemukan hubungan “sebenarnya” (“real” relationship) antarvariabel laten dalam analisis SEM. Oleh karena itu, sering koefisien jalur yang berhubungan dengan efek nyata yang kuat dapat menjadi lebih tinggi daripada yang di-estimasi oleh software SEM lain. Bahkan dalam beberapa kasus dari tidak signifikan menjadi signifikan pada nilai p kurang dari 1%.

 

 

Penulis : F. Dea

Leave A Reply