Back

Cara Menghitung Transformed Scale dengan Menggunakan Method of Successive Intervals (MSI)

Forum Akademik – Sebelumnya pernah dibahas terkait Method of Successive Intervals (MSI) : Transformasi Data Ordinal ke Interval dalam Analisis Regresi Linier.

Pada bahasan kali ini akan dikupas terkait cara atau tahapan dalam menghitung MSI itu sendiri khusus untuk Temans Forum Akademik sebagai berikut :

Tahapan/langkah menghitung MSI

  1. Menghitung frekuensi setiap skor jawaban
  2. Menghitung proporsi (P) setiap skor jawaban
  3. Menghitung proprosi kumulatif (PK)
  4. Mencari nilai Z dari PK
  5. Menghitung densitas F(z)
  6. Menghitung scale value SV(z)
  7. Merubah skale value terkecil (FK) setara satu
  8. Menghitung SVi(z) + FK

Simulasi

Hasil jawaban kuesioner disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 1. Tabulasi jawaban responden dalam skala ordinal

Berdasarkan data di atas dapat disusun tabel konversi penaikan skala ordinal menjadi skala interval, sebagai berikut:

Tabel 2. Perhitungan MSI

Dari perhitungan MSI di atas maka tabel konversi ordinal ke interval sebagai berikut :

Tabel 3. Tabulasi jawaban responden dalam skala interval

Penjelasan setiap kolom pada tabel 2 :

  • Kolom Ordinal, digunakan untuk menulis skor jawaban dalam skala Likert
  • Kolom F, frekuensi setiap skor jawaban (Langkah 1).
    Contoh ordinal 2 diperoleh F = 6. Artinya jumlah responden yang menjawab skor 2 (tidak setuju) ada 6 responden.
  • Kolom Pi, proporsi (P) setiap skor jawaban (Langkah 2).
    Contoh ordinal 2 diperoleh Pi = 0.1714, dihitung dari 6/35 (jumlah responden). Artinya sebanyak 17,14% responden menjawab skor 2.
  • Kolom PKi, proporsi (P) kumulatif setiap skor jawaban (Langkah 3).
    Contoh ordinal 2 diperoleh PKi = 0.2000, dihitung dari P(1)=0.0286 + P(2)=0.1714. Artinya sebanyak 20,00% responden menjawab sampai dengan skor 2.
  • Kolom Zvi, nilai Z untuk PK (Langkah 4).
    Contoh ordinal 2 diperoleh Z = 0.8400, artinya PK 20,00% dalam distribusi normal Z berada pada titik 0.84. Lihat cara membaca tabel Z. Jika memakai Excel gunakan fungsi ROUND(NORMSINV(cell))
  • Kolom Oi, nilai densitas/ordinat Z (Langkah 5).
    Contoh ordinal 2 diperoleh Oi = 0.2803, artinya luas kurva normal pada titik 0.8400 sebesar 28.03%. Lihat cara membaca Tabel Densitas. Jika memakai Excel gunakan fungsi ROUND(NORMDIST(cell))
  • Kolom Svi, nilai skala dari densitas (Langkah 6).
    Untuk masing-masing densitas disajikan perhitungannya sebagai berikut :

  • Menghitung FK (faktor pengali) yaitu konersi nilai Svi terkecil menjadi satu (Langkah 7).
    Nilai Svi terkecil = -2.2937 (pada ordinal 1)
    FK – 2.2937 = 1
    FK = 1 + 2.2937
    FK = 3.2937 (dibulatkan menjadi 3.29)
  • Kolom interval = Svi + FK
    Contoh ordinal 2 menjadi interval = -1.25 + 3.29 = 2.04
    Artinya skor 2 pada skala ordinal dinaikan dalam skala interval menjadi 2.04