Back

Ini Alasan Mengapa Pejuang Skripsi Harus Menghindari Joki Bernama Jasa Pembuatan Skripsi

Forum Akademik – Akhir-akhir ini joki skripsi semakin jadi momok di dunia Pendidikan Indonesia.  Jika kamu cari di Google, joki pembuatan tugas akhir bagi mahasiswa S1 ini lebih populer  dengan nama Jasa Pembuatan Skripsi.

Jasa yang satu ini semakin dibutuhkan dan seakan menjadi “angin segar” bagi mahasiswa yang terkendala dalam menyelesaikan skripsinya. Apalagi, secara psikologis mahasiswa di era digital ini semakin berfikir instan. Semua yang dibutuhkan harus bisa dengan mudah didapat. Bahkan, kalau perlu cukup dengan sentuhan jari di smartphone semua urusan keperluan hidup bisa terpenuhi.

Padahal, bisnis joki dengan nama Jasa Pembuatan Skripsi hingga disertasi ini jelas merupakan “kecurangan” akademik yang tidak boleh dibiarkan tumbuh subur di Indonesia. Sudah sering kasus plagiasi dan joki pembuatan skripsi dan tesis menjadi persoalan hukum yang mencoreng wajah pendidikan Indonesia.

Oleh karena itu, apapun alasannya Jasa Pembuatan Skripsi tidak boleh menjadi solusi akhir  bagi para mahasiswa yang terkendala dalam pengerjaan skripsinya.

Joki pada dasarnya merupakan tindakan plagiarisme yang dilarang dan telah disebutkan secara tegas dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan Dan Penaggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi.

Peraturan tersebut menyebutkan bahwa dalam melaksanakan otonomi keilmuan dan kebebasan akademik, mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan wajib menjunjung tinggi kejujuran dan etika akademik. Terutama larangan melakukan plagiat dalam menghasilkan karya ilmiah sehingga kreativitas akan tumbuh dan berkembang dengan baik.

Peraturan dibuat untuk dilanggar. Awalnya, kalimat ini hanya jadi bahan guyonan masyarakat. Namun, di lapangan lama-lama menjadi fakta yang tak terbantahkan. Banyak peraturan dan undang-undang yang dibuat dan dilanggar oleh masyarakat bahkan oleh pembuat undang-undang sendiri.

Hasil investigasi dari tim detikx (news.detik.com) menarik untuk disimak lebih jauh.  Joki skripsi ini menurut hasil imvestigasi detik.com  menjadi bisnis yang menjanjikan dengan keuntungan mencapai puluhan juta rupiah setiap bulan.

Hasil penelusuran tersebut membuktikan bahwa terdapat beberapa “motif” para mahasiswa memanfaatkan  joki skripsi yang banyak ditawarkan di internet tersebut. Salah satunya karena tidak kompetennya dosen pembimbing (dosbing) di mata para mahasiswa.

Hal ini seharusnya tidak menjadi alasan. Karena bukan rahasia umum lagi bahwa dosen terlihat tidak “kompeten” lebih disebabkan sudut pandang yang berbeda.

Mahasiswa dengan zero pengalaman dalam menyusun karya ilmiah harus dihadapkan dengan para dosen yang notabene punya segudang pengalaman. Tidak heran jika dosen memiliki ekspektasi yang besar pada karya tulis bernama skripsi mahasiswa bimbingannya.

Terlebih, dosen sebagai bagian dari civitas akademik kampus juga memiliki beban moral agar mampu mencetak karya skripsi berkualitas para mahasiswa bimbingannya.

Apalagi  akhir-akhir ini sejumlah kampus juga mewajibkan mahasiswa menerbitkan skripsinya menjadi jurnal. Ini yang menjadi alasan para dosen pembimbing terkesan killer dan tak henti menekan mahasiswa bimbingannya agar mampu menulis karya spektakuler dan bagus dari tinjauan akademik.

Sebab, jika jurnal tersebut bisa terpublish maka nama sang dosen pun ikut dikenal karena bersandingan dengan nama mahasiswa bimbingannya.

Setidaknya, itulah fenomena yang banyak terjadi di lapangan sejauh pengamatan tim mentor Forum Akademik selama membuka Jasa Bimbingan Online Skripsi Tesis sejak 2020 lalu.

Demikian, fakta yang ada selama kami berdiskusi dan membimbing ratusan mahasiswa yang mengaku kesulitan memenuhi permintaan para dosen dalam penulisan skripsinya.

Sementara, tuntutan dosen pembimbing agar mahasiswanya memiliki karya berkualitas tidak diimbangi dengan kompetensi yang mumpuni dari para mahasiswa.

Apalagi, mereka mengaku jarang mendapat arahan yang jelas dari para dosen pembimbing. Belum lagi, mereka seringkali tidak percaya diri dalam menulis karya ilmiah yang seharusnya menjadi kebanggaan para sarjana yang berhasil menyelesaikan studinya dengan sempurna di kampus.

Akibatnya,  proses pengerjaan skripsi sebagian mahasiswa harus stuck alias tidak berprogress selama berbulan-bulan. Mencari joki pengerjaan skripsi atau Jasa Pembuatan Skripsi menjadi opsi terakhir dan  solusi paling jitu bagi para mahasiswa tersebut.

Berikut beberapa kerugian yang mereka terima jika mengandalkan jasa joki pengerjaan skripsi:

  1. Kebanyakan jasa joki mengerjakan skripsi dengan asal-asalan. Asal comot dari berbagai sumber yang ada di internet dan tanpa melakukan paraphrase. Hal ini akan menambah masalah baru, karena beberapa tahun belakangan kampus sangat concern dengan isu plagiasi. Sehingga salah satu syarat daftar sidang skripsi adalah cek plagiasi (biasanya dengan turnitin). Jika pengerjaan asal comot maka jelas draft skripsi hasil joki tersebut akan terdeteksi plagiasi dengan similiarity index yang sangat tinggi.
Salah satu contoh penulisan skripsi yang asal comot dari berbagai sumber, terdeteksi plagiasinya hampir menyentuh 100%. Hal ini tentu akan menyulitkan untuk melakukan paraphrase, karena draft full telah jadi namun masih harus di paraphrase kembali guna terbebas dari plagiasi dan bisa daftar sidang/ujian.

 

  1. Sanksi yang akan diterima jika ketahuan juga tidak main-main. Pada dasarnya, mahasiwa yang menggunakan jasa joki tidak mungkin 100% mengerti apa yang tertuang dalam draft skripsinya. Dengan demikian saat sidang kemungkinan besar mereka akan kesulitan menjawab yang berbuntut pada kecurigaan para dosen bahwa karya tersebut bukan sepenuhnya hasil tulisan mahasiswa tersebut. Terdapat beberapa konsekuensi yang harus diterima oleh mahasiswa atau civitas akademik yang terbukti melakukan tindakan plagiat. PeraturanMenteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
  • Teguran
  • Peringatan tertulis
  • Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
  • Pembatalan nilai
  • Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
  • Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
  • Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses Pendidikan

 

Salah satu contoh konsekuensi yang harus didapatkan seorang mahasiswa dari salah satu universitas di Indonesia yang menggunakan jasa joki dan ketahuan melakukan pemalsuan dokumen. Hal ini buah dari menggunakan jasa joki dimana jasa tersebut asal-asalan dalam menyusun skripsi kliennya.

 

Jadi bagaimana? Masih tertarik untuk joki?

 

Forumakademik.com bukanlah JOKI!

Tak sekedar membimbing, Kami teman curhat kamu tentang skripsi

Kami yakin kamu bukanlah tipe mahasiswa yang duduk diam dan terima bersih skripsi. Kamu harus punya skill dan pengetahuan yang dibutuhkan tempat kerja setelah lulus.