100++ Judul Skripsi Ilmu Sejarah untuk Para Pejuang Skripsi Tahun 2023

Forum Akademik – Untuk Temans Forumakademik.com Jurusan Ilmu Sejarah kini giliran kalian mendapat rekomendasi judul skripsi.

Adapun kumpulan judul skripsi yang bisa kalian jadikan inspirasi untuk menemukan judul baru, sebagai berikut:

1. KAJIAN NILAI KESEJARAHAN ISTANA AL MUKAROMAH KESULTANAN SINTANG KALIMANTAN BARAT
2. HARSJA BACHTIAR DAN PEMBENTUKAN BANGSA INDONESIA: TEORI DAN HISTORIOGRAFI
3. DARI NIAGA LADA HINGGA FORMASI MULTIKULTUR BUDAYA KULINER BANTEN ABAD XVI-XVIII
4. STRATEGI DESA WISATA BERBASIS BUDAYA
5. POTRET KESELARASAN AGAMA, BUDAYA DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SILURAH: NYADRAN GUNUNG
6. KONSEP PENCIPTAAN ORNAMEN TERATAI PADA MASA ISLAM PERALIHAN
7. KEDUDUKAN DAN RELASI POLITIK TAN JIN SING PADA PERISTIWA GEGER SEPEHI DALAM BABAD PANULAR, BABAD MANGKUBUMI, DAN BABAD PAKUALAMAN
8. TJOE BOU SAN, NASIONALIS TIONGHOA DAN REDAKTUR SIN PO
9. PENDEKATAN ELEMEN-ELEMEN MELAYU-ISLAM DALAM RESTRUKTURISASI BIROKRASI PADA KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM OLEH SULTAN MAHMUD BADARUDDIN II
10. TINJAUAN BUKU: SORGUM DAN DIVERSIFIKASI PANGAN LOKAL
11. PERSEBARAN INDUSTRI BATIK DI BANDUNG, CIREBON, DAN TASIKMALAYA 1967-1998
12. PENGETAHUAN LOKAL CIPATAT KOLOT TENTANG ADAPTASI IKLIM: BENIH, PUPUK ORGANIK, DAN PENGOLAHAN PANEN
13. REPRESENTASI MASKULINITAS DALAM RITUAL ETU DI KAMPUNG ADAT TUTUBHADA KABUPATEN NAGEKEO, NUSA TENGGARA TIMUR
14. LUH AYU MANIK MAS SEBAGAI REPRESENTASI SUPERHERO PEREMPUAN BALI DALAM KOMIK
15. POLITIK TUBUH DALAM SERAT KAWRUH SANGGAMA KARYA RADEN BRATAKESAWA AWAL ABAD XX
16. KEPANDUAN DAN POLITIK: GERAKAN PADVINDERS DI PADANG PANJANG 1926-1934
17. KAMPUNG ANGKLUNG DI CIAMIS: PENJAGA EKOSISTEM BUDAYA ANGKLUNG
18. TUBO DALAM PERSPEKTIF EKOLOGI BUDAYA PETANI KERAMBA JARING APUNG DI KAWASAN DANAU MANINJAU PROPINSI SUMATERA BARAT
19. NILAI BUDAYA PADA LANSKAP INDUSTRI PERKEBUNAN KINA CINYIRUAN BANDUNG PADA MASA KOLONIAL
20. TANTANGAN PENULISAN SEJARAH LOKAL
21. PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS RE-ENACMENT DALAM KOMUNITAS PENGGIAT SEJARAH ROODEBRUG SOERABAIA
22. MODUL SEJARAH PERLAWANAN MASYARAKAT LAM-PUNG ABAD KE-19 BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
23. PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL PADA KELAS SEJARAH (MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SEJARAH LOKAL KOTA KUDUS DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT SISWA PADA SEJARAH)
24. STRATEGI ARGUMENTASI DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
25. PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL BERBASIS FOLKLORE UNTUK MENANAMKAN NILAI KEARIFAN LOKAL KEPADA SISWA
26. PERKEMBANGAN PEMEKARAN DAERAH TINGKAT PROVINSI DI INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA, 1948-1964
27. PERANAN SYEKH ABDOES SHAMAD AL-PALEMBANI SEBAGAI ULAMA BEBAS DALAM PROSES INTERNALISASI ISLAM DI PALEMBANG
28. PENDUDUKAN JEPANG DI MEMPAWAH, 1942-1944
29. DELIAR NOER: SEBUAH BIOGRAFI POLITIK, 1951-1999
30. INDUSTRI RUMAH TANGGA GULA AREN SEMUT DI DESA HARIANG KECAMATAN SOBANG KABUPATEN LEBAK, 1999-2019
31. FAKTOR LINGKUNGAN DALAM PERTEMPURAN PALANGAN BOJONGKOKOSAN, 1945
32. DIGITAL HISTORY DAN KESIAPAN BELAJAR SEJARAH DI ERA REVOLUSI 4.0
33. GERAKAN FEMINISME FUJINKAI DALAM PERSPEKTIF SEJARAH PERJUANGAN PEREMPUAN DI INDONESIA
34. PROFIL PENINGGALAN SITUS SEJARAH DESA SAPIT SEBAGAI BUKTI IDENTITAS PERADABAN LOMBOK
35. DARI IMPOR HINGGA KE TANGAN KONSUMEN: PERDAGANGAN OPIUM DI KARESIDENAN SURABAYA, 1870-1898
36. ENRICHMENT MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH TENTANG PERANAN PERANAKAN ARAB PADA MASA PERGERAKAN KEMERDEKAAN INDONESIA
37. PERKEMBANGAN MASJID SULTAN MAHMUD BADARUDDIN JAYO WIKRAMO SEBAGAI WARISAN BUDAYA LOKAL TAHUN 1998-2003
38. PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM MENGEMBANGKAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS AUGMENTED REALITY UNTUK MENYELARASKAN PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN KEBUTUHAN MASA KINI
39. MEMPERKIRAKAN KEMBALI UKURAN KAPAL JONG JAWA
40. ANALISIS TEMUAN BENDA-BENDA PENINGGALAN SEJARAH DI SUNGAI MUSI SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH
41. KAJIAN KEARIFAN LOKAL BERBASIS MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT DESA ADAT DI JAWA BARAT SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SEJARAH
42. PERANAN ULAMA MUHAMMADIYAH DALAM PEMBENTUKAN APS (ASKAR PERANG SABIL) DI YOGYAKARTA TAHUN 1947-1949
43. MENJAGA KEHARMONISAN SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT ADAT DI MALUKU
44. UPAYA MEMPERTAHANKAN NILAI SEJARAH MELALUI PENDEKATAN EXPERIENTAL MARKETING DI HOTEL SAVOY HOMANN BIDAKARA
45. PERTEMPURAN NORMANDIA DAN REFLEKSINYA TERHADAP KEKUATAN MILITER INDONESIA DALAM MENGHADAPI PERTEMPURAN KONVENSIONAL
46. MEDIA PEMBELAJARAN BOARD GAME JAMAPRA (JELAJAH ZAMAN PRASEJARAH) UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS
47. PENGEMBANGAN NILAI KEARIFAN LOKAL EKOLOGI KAMPUNG ADAT CIKONDANG DALAM LINGKUNGAN KEBUDAYAAN DAN KOMUNITAS MELALUI ECOMUSEUM
48. KIPRAH ABDUL WAHAB CHASBULLAH TERHADAP DIALEKTIKA PERSATUAN DAN NASIONALISME TAHUN 1908-1971
49. MAKNA SIMBOLIK RITUAL TIWAH SUKU DAYAK NGAJU SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH LOKAL DI KALIMANTAN TENGAH
50. DINAMIKA KONFLIK PANEMBAHAN DAN RESIDEN: KEBIJAKAN SISTEM IRIGASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP MASYARAKAT MADURA (1850-1907)
51. PEMETAAN SITUS PENINGGALAN SEJARAH KABUPATEN PONOROGO BERBASIS MACROMEDIA FLASH SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH SMA
52. SEJARAH KOTA PELABUHAN AMBON TAHUN 1602-1942: DARI PELABUHAN MONOPOLI MENUJU KOTA PELABUHAN BEBAS
53. IMPLEMENTASI MODEL PJBL DENGAN PEMANFAATAN BIOGRAFI (AUTOBIOGRAFI) TOKOH SEJARAH DALAM KELAS PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
54. NASIONALISME DALAM LINTASAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA DI LOMBOK BARAT 1942-1950
55. ZONASI KAWASAN WISATA SEJARAH MONUMEN KRESEK BERBASIS CBT (COMMUNITY-BASED TOURISM)
56. ASAL-USUL, BENTUK, DAN EKSISTENSI TARI LANGSIR DARI ETNIK HALOBAN
57. MEMPERTIMBANGKAN KEMBALI RAJA PEMBARU JAWA: ANALISIS FUNGSIONAL PADA GAYA PEMERINTAHAN RAJA AIRLANGGA PADA ABAD KE-11 M
58. PENDIDIKAN DAN PERGERAKAN NASIONAL: BANYUWANGI AWAL ABAD XX
59. PERKEMBANGAN SEKOLAH ISLAM DI PONTIANAK PADA MASA KOLONIAL (1914-1941)
60. MIGRASI BURUH PADA PERKEBUNAN TEBU DI MOJOKERTO 1901-1942
61. KISAH DUA TANAH PERDIKAN: PERUBAHAN STATUS WILAYAH BEBAS PAJAK DI KERAJAAN MATARAM ISLAM ABAD VIII DAN KERAJAAN SIAM ABAD XX
62. DARI MESIR HINGGA ALJAZAIR: JALAN PANJANG DIPLOMASI INDONESIA MENUJU KONFERENSI ASIA AFRIKA KEDUA (1955-1965)
63. DIVERSITAS PANGAN POKOK DALAM SEJARAH KEBIJAKAN PANGAN DI INDONESIA
64. REPRESENTASI BABAD PASANGGRAHAN MADUSITA MENGENAI MODERNITAS DAN HEDONISME PADA AWAL ABAD XX
65. MOLOEKATAN GUS MIEK: THE CONCEPT OF TIRAKAT IN RESTORING THE PURITY OF KIAI HAMIM DJAZULI’S TEACHINGS
66. PERAN RAHMAH EL-YUNUSIYAH DALAM PENDIDIKAN ISLAM MODERN DI INDONESIA (1923-1969)
67. BEKASI PADA MASA KOLONIAL (1925-1945)
68. GEMEENTE MALANG: KERUANGAN, SEGREGASI, DAN POTENSI WILAYAH 1914-1940
69. PERAN ADNAN KAPAU GANI DALAM PERJUANGAN MILITER DAERAH SUMATERA SELATAN TAHUN 1945-1949
70. ARCHIVE.ORG SEBAGAI PERPUSTAKAAN DIGITAL PENYEDIA KOLEKSI LANGKA BAGI SEJARAWAN DALAM ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
71. SEJARAH JEMBATAN AMPERA SEBAGAI IKON KOTA PALEMBANG
72. NILAI DAN NORMA PADA PRASASTI-PRASASTI KAWALI DAN KEBERLANJUTANNYA DI NASKAH SANGHYANG SIKSA KANDA NG KARESIAN
73. SUKU OSING, BENTUK PERLAWANAN BUDAYA MASYARAKAT BLAMBANGAN TERHADAP MATARAM ISLAM
74. EKSISTENSI MUSEUM VIRTUAL MASA PANDEMI COVID- 19
75. STRATEGI EKONOMI PEDAGANG ANTAR PULAU DI PESISIR PANTAI TIMUR SULAWESI
76. MALAY OR ACEHNESE SOVEREIGNTY DURING THE REIGN OF SULTAN ALAUDDIN MANSUR SHAH (1577 – 1585): WESTERN IMPERIALIST BASTION IN THE EAST
77. MEMBANGUN KEMBALI PARIWISATA YOGYAKARTA: STRATEGI DAN UPAYA PEMERINTAH MELALUI BADAN TOURISME (BATOUR) 1954-1959
78. NILAI SEJARAH KEMARITIMAN KEDATUAN SRIWIJAYA BAGI INDONESIA
79. STIKER WHATSAPP GAYA MINANGKABAU: ANALISIS SEMIOTIKA
80. KONSEP FILOSOFIS BUDAYA PELER MANGGARAI DALAM TERANG FILSAFAT DIALOGIS MARTIN BUBER
81. HOEDJIN: EKSPLORASI METODE PENULISAN SEJARAH PEREMPUAN
82. COLONIALISM, RACE AND GENDER: A MULTIMODAL ANALYSIS OF AN INDONESIAN HISTORY TEXTBOOK
83. MENCARI CINTA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL
84. PEREMPUAN PELESTARI BUDAYA
85. PENGETAHUAN PEREMPUAN DALAM SEJARAH AGAK DANGKAL DAN CENDERUNG MENGULANG-ULANG ARGUMEN YANG SAMA
86. ARSIP MENCERMINKAN SEBUAH RUANG TEMPAT LOGIKA KEKUASAAN DIPRAKTIKKAN
87. PERWARI DALAM KEMELUT REVOLUSI INDONESIA
88. MEMIKIRKAN ULANG HISTORIOGRAFI SEJARAH PEREMPUAN
89. MINORITAS MUSLIM PANAMA: MENUJU HARMONI KEBERAGAMAN PASCA PROYEK KANAL PANAMA
90. WISATA KE MASA LALU: POTENSI HERITAGE TOURISM PADA RUMAH IBADAH KUNO DI TANJUNGPINANG
91. TRADISI ZIARAH KUBUR: MOTIF DAN AKTIVITAS PENZIARAH DI MAKAM YANG DIKERAMATKAN
92. IMAM KHOMEINI: FIGURE OF THE IRAN ISLAMIC REVOLUTION
93. MARITIME ECONOMIC INTEGRATION OF MUARO SAKAI PORT BETWEEN THE DUTCH COLONIAL AND THE INDRAPURA SULTANATE 17-18 AD
94. MASYARAKAT MUSLIM DI TENGAH KRISIS POLITIK: RESISTENSI MASYARAKAT NAGARI DILAM PASCA PERANG PRRI (1958-1965)
95. DINAMIKA PERKEMBANGAN SEKOLAH BENTUKAN KOMUNITAS HADRAMI DI INDONESIA 1905-1942
96. PENGISLAMAN BLITAR OLEH LASKAR DIPONEGORO DARI PRA HINGGA PASCA PERANG JAWA 1820-1830
97. EVOLUSI INFAQ DAN PERBANDINGANNYA KETIKA MASIH BERADA PADA ZAMAN RASULULLAH
98. HOEDJIN: EKSPLORASI METODE PENULISAN SEJARAH PEREMPUAN
99. COLONIALISM, RACE AND GENDER: A MULTIMODAL ANALYSIS OF AN INDONESIAN HISTORY TEXTBOOK
100. MENCARI CINTA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL
101. PEREMPUAN PELESTARI BUDAYA
102. PENGETAHUAN PEREMPUAN DALAM SEJARAH AGAK DANGKAL DAN CENDERUNG MENGULANG-ULANG ARGUMEN YANG SAMA
103. ARSIP MENCERMINKAN SEBUAH RUANG TEMPAT LOGIKA KEKUASAAN DIPRAKTIKKAN
104. PERWARI DALAM KEMELUT REVOLUSI INDONESIA
105. GEJOLAK DI AWAL GERAK: PERWARI DALAM KEMELUT REVOLUSI INDONESIA
106. PERTUNJUKAN AMAL: DANA AWAL PERJUANGAN RAKYAT DI YOGYAKARTA 1945-1947
107. CATUTISME DAN PERJUANGAN: KORUPSI PENGUMPULAN PADI DI JAWA TENGAH PADA MASA REVOLUSI, 1945-1949
108. DI BALIK LAYAR PENYELUNDUPAN: TOKOH-TOKOH DALAM PERDAGANGAN GELAP PEMERINTAH REPUBLIK DI SINGAPURA, 1947-1949
109. BAPAK JANG TELAH MENDAHULUI KE ALAM BAKA: KEMANGKATAN JENDERAL SUDIRMAN DALAM KENANGAN TENTARA, PUBLIK, DAN REZIM
110. MELIHAT PERIODE REVOLUSI INDONESIA DARI SISI YANG LAIN
111. TELAAH KONSEPTUAL PENDEKATAN KUANTITATIF DALAM SEJARAH
112. PLURALISME DALAM KAIN TENUN SONGKET PALEMBANG SEBAGAI SUMBER PEMBELARAN SEJARAH
113. PENGARUH REVOLUSI HIJAU TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PETANI DI KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 1969-1998
114. EKSISTENSI ISTANA ADAT KESULTANAN PALEMBANG DARUSSALAM SEBAGAI WADAH PELESTARIAN ADAT BUDAYA PALEMBANG TAHUN 2004-2020
115. TINJAUAN HISTORIS AKULTURASI BUDAYA DALAM KULINER PALEMBANG SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH
116. EKSISTENSI PENGRAJIN GERABAH DI KELURAHAN KEDATON KECAMATAN KAYU AGUNG TAHUN 1980-2020
117. PEMANFAATAN TEKNOLOGI (LCD DAN APLIKASI POWER POINT) DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
118. NILAI-NILAI SEJARAH RUMAH LIMAS SERATUS TIANG DI DESA SUGIH WARAS KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
119. KOLEKSI MUSEUM DR. ADNAN KAPAU GANI PALEMBANG SEBAGAI PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA METHODIST 3 PALEMBANG
120. KONSEP BATANGHARI SEMBILAN DALAM SEJARAH DAN KEBUDAYAAN MELAYU SUMATERA SELATAN SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH LOKAL
121. PENJELAJAHAN ORANG PRANCIS DAN PENELITIAN SEJARAH ALAM DI NUSANTARA PADA MASA KOLONIAL
122. KEBIJAKAN POLITIK PRAGMATIS STRATEGIS MAULANA HASANUDDIN BANTEN (1546-1570) TERHADAP PORTUGIS
123. FOREIGN CONSORTIUM INSTITUTION AND THE ECONOMIC DEPENDENCY OF INDONESIA DURING THE NEW ORDER: FROM IGGI TO CGI
124. MENDEBAT WALI NANGGROE: TINJAUAN SEJARAH DAN RESPONS TERHADAP QANUN ACEH NO. 10 TAHUN 2019 TENTANG LEMBAGA WALI NANGGROE
125. CHANGES IN TOLAKI PEOPLE BURIAL IN SOUTHEAST SULAWESI: FROM BOAT-SHAPED GRAVE COFFIN (SORONGA) TO BOAT-SHAPED ISLAMIC TOMB (KOBURU BANGGA)
126. JEJAK-JEJAK PSIKOLOGIS DALAM TULISAN TANGAN BUNG KARNO
127. LAWATAN MISI KESENIAN MANGKUNEGARAN KE MANCANEGARA 1989: KONTRIBUSI BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL