Back
Cek Plagiasi

Empat Teknik Paling Ampuh Menurunkan Tingkat Plagiasi Skripsi-Tesis

Forumakademik– Bagi temans-temans yang sedang melakukan penelitan atau tugas kuliah pasti tidak asing dengan kata Plagiasi. Istilah yang satu ini kerap menjadi salah satu permasalahan khususnya bagi mahasiswa akhir yang sedang menyusun skripsi.

Apalagi, sebagian besar kampus di Indonesia mewajibkan mahasiswanya yang ingin mengikuti ujian skripsi dengan mengecekkan validitas karyanya lewat turnitin. Karena itu, parafrase menjadi dibutuhkan sebagai salah satu teknik untuk menurunkan angka plagiasi.

Tidak heran, kini banyak perguruan tinggi baik swasta maupun negeri yang menetapkan standart maksimal plagiasi pada setiap penelitian mahasiswanya.  Karena ini menjadi kebutuhan setiap mahasiswa maka kamu perlu memahami teknik parafrase yang baik dan benar agar penelitain yang temans-trmans lakukan terhindar dari plagiasi.

Pengertian Parafrase

Parafrase adalah teknik untuk mengekspresikan ide atau gagasan dalam bahasa lain tanpa mengubah atau menambah konten asli. Parafrase digunakan dalam berbagai bentuk tulisan, dari artikel, jurnal, dan berita hingga berbagai jenis literatur lainnya, tergantung pada perannya.

Tujuan parafrase adalah untuk menghindari plagiarisme dalam karya tulis yang memasukkan banyak sumber referensi selama proses penulisan. Dalam menulis, parafrase digunakan sebagai alternatif kutipan.

Nah, maka dari itu untuk temans-temans penting banget mengetahui teknik-teknik dalam memparafrase sebuah tulisan. Tapi tenang aja forumakademik akan membahas tuntas tentang cara melakukan parafrase yang baik dan benar

1. Pahamilah Konsep Tulisan yang akan di-Parafrase

Hal pertama dalam melakukan parafrase adalah memahami konsep tulisan yang akan di parafrase. Temans-temans akan mengalami kesulitan jika tidak memahami ide pokok pada setiap paragraf yang temans-temans tulis.

Temans-teman dapat dengan mudah mempelajari banyak kosa kata yang memiliki persamaan dengan istilah yang digunakan dalam penulisan jika temans-teman memahami konsep dasar penulisan.

Seperti halnya, temans-teman juga dapat beralih antara gaya penulisan, seperti kata “dan” menjadi “serta” atau sebaliknya. Ini karena, terlepas dari perbedaan gaya penulisan, tetapi ide dasarnya tetap sama.

2. Perbanyak Kosa Kata dan Istilah

Teknik kedua dalam memparafrase sebuah tulisan adalah dengan memperbanyak kosakata atau istiah. Di sini temas-temans perlu mengetahui istikah-istilah yang sering digunakan oleh masyarakat, guna mempermudah dalam memilih kata yang tepat untuk mengganti kata yang sudah dipakai. Jika temans-temans kekurangan kosa kata, hal ini akan menjadi kendala dalam memparafrase sebuah tulisan.

Selain itu, dengan memperbanyak istilah, temans-temans dapat menyingkat arti kata-kata yang seharusnya membutuhkan penjelasan yang panjang. Cukup dengan  satu istilah, namun sudah menyampaikan ‘hal’ yang ingin temans-teman katakan. Untuk memperluas kosakata dan terminologi, temans-temans harus sering membaca sehingga terbiasa dengan berbagai kata dan frasa baru.

3. Perhatikan Kaidah Penulisan

Teknik yang ketiga dalam memparafrase sebuah tulisan adalah memperhatikan kaidah dalam penulisan, dalam penulisan bahasa Indonesia. Temans-temans dapat berpedoman pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, memperhatikan kaidah penulisan dalam parafrase sangatlah penting terutama pada pengutipan

Kutipan itu sendiri dibagi menjadi dua kategori: kutipan langsung dan tidak langsung. Tidak hanya itu, temans-teman harus terbiasa dengan kalimat aktif dan pasif saat melakukan parafrase karena mengubah kalimat aktif menjadi pasif dan sebaliknya adalah salah satu pendekatan untuk menulis ulang atau mengadaptasi tulisan. Aturan kerja dapat membantu temans-temans tidak hanya memparafrasekan tetapi juga membuat tulisan Anda terlihat bagus dan ilmiah.

4. Perbanyak Pengetahuan dan Wawasan

Teknik keempat dalam memparafrase sebuah tulisan adalah memperbanyak pengetahuan dan wawasan. Informasi dan wawasan yang temans-teman miliki adalah aspek yang berkontribusi pada kemudahan dan kecepatan temans-temans dalam menulis.

Alasannya sederhana, jika Anda tidak mengenali topik pada penulisan, temans-temans tidak akan dapat menyesuaikan tulisan. Akibatnya, membaca buku dan mengikuti berita akan membantu temans-teman mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan wawasan.

Akan lebih mudah bagi temans-teman untuk memparafrasekan jika temans-temans memiliki lebih banyak pengetahuan dan pemahaman. Temans-temans lebih mengenal dan tidak terlalu terkejut dengan beberapa topik, sehingga temans-temans tidak akan kesulitan menyelesaikan tugas dengan berbagai tema.

 

Penulis : Sasi Kristi Yani

Leave A Reply