Back

Panduan Lengkap Cara Mencari Jurnal Terindeks Scopus

FORUMAKADEMIK– Kesulitan lain yang dihadapi teman-teman Forumakademik.com yang sekarang berjuang menyelesaikan skripsi atau tesis adalah mencari referensi wajib berupa jurnal.

Sulit, karena tidak semua jurnal bisa dimasukkan. Banyak persyaratan khusus yang harus dipenuhi.

Salah satunya, jurnal yang dimaksud harus terindeks Scopus.

Salah satu sumber jurnal internasional yang biasanya digunakan untuk referensi yang valid adalah Scopus.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai apa itu jurnal scopus, cara mencari, cara masuk jurnal tersebut, tingkatan jurnal scopus, dan daftar jurnal Indonesia yang terindeks scopus.

Pengertian Jurnal

Seringkali kita mencari referensi yang berasal dari buku, e-book, jurnal, dan sebagainya. Salah satu yang sering kita gunakan adalah jurnal.

Sebenarnya, apa pengertian dari jurnal? Nah, di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jurnal artinya suatu majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang tertentu.

Pengertian jurnal menurut KBBI di atas memang sudah tepat dan jelas. Dapat dikatakan bahwa jurnal adalah suatu majalah yang berbentuk fisik atau digital yang memuat artikel-artikel mengenai bidang ilmu tertentu dan dipublikasikan secara berkala.

Jurnal secara umum dapat dikatakan sebagai suatu majalah yang mewadahi publikasi ilmiah atau mempublikasikan karya-karya ilmiah.

Artikel-artikel penelitian yang diterbitkan dari jurnal tertentu telah melewati banyak proses dan sudah di-review oleh para reviewer, sehingga artikel tersebut sudah layak untuk dipublikasikan di jurnal tersebut.

Secara garis besar, jurnal-jurnal penelitian yang dipublikasikan merupakan suatu gagasan-gagasan para peneliti atau pakar mengenai suatu hal yang bisa diakses dan dibaca oleh masyarakat secara umum.

Namun, jurnal ini mempunyai target pada para akademisi, bisa mahasiswa, guru, dosen, dan peneliti, yang berkecimpung di dunia penelitian atau pegiat ilmu pengetahuan.

Jurnal yang diterbitkan biasanya memiliki akreditasi, sehingga jurnal tersebut dapat dipercaya dan banyak digunakan untuk referensi, atau dapat dikatakan terindeks pada suatu platform yang membawahi banyak jurnal-jurnal.

Bisa berupa jurnal nasional dan internasional. Indeks jurnal dapat dibedakan menjadi dua (2), yaitu terindeks nasional (sinta) dan internasional (scopus, wos, dsb).

Apa itu jurnal scopus?

Dikutip dari ridwaninstitute.co.id, jurnal scopus adalah salah satu data center atau database sitasi dan literasi yang bersifat ilmiah.

Scopus sendiri merupakan bagian dari perusahaan penerbitan atau publikasi ilmiah internasional  yang terkenal di seluruh dunia, yaitu Elsevier.

Di dalam database scopus, terdapat lebih kurang 22.000 judul dari 5.000 penerbit dari seluruh dunia.

Jurnal yang terindeks scopus tidak hanya jurnal-jurnal di luar negeri saja, lho.

Di Indonesia sendiri sudah banyak jurnal-jurnal yang sudah terindeks dengan scopus.

Ini menandakan bahwa penelitian-penelitian yang dipublikasikan di Indonesia tidak main-main.

Bahkan sudah diakui secara internasional. Jurnal-jurnal Indonesia yang terindeks dengan scopus dapat dikatakan sebagai jurnal yang memiliki reputasi internasional dan berkualitas.

Jurnal scopus memiliki tingkatan berdasarkan kualitas dan pembacanya.

Tingkatan-tingkatan jurnal scopus bisa dipelajari seperti di bawah ini.

Tingkatan Jurnal Scopus

Tingkatan jurnal scopus ada empat (4) yang wajib diketahui oleh para akademisi atau peneliti. Tingkatan-tingkatan jurnal scopus, yaitu mulai dari Q1, Q2, Q3 dan Q4.

Dilansir dari ui.ac.id, dalam menilai suatu jurnal, scopus membuat klasterisasi kualitas jurnal yang terbagi atas empat (4) quartile, yaitu Q1-Q4. Q1 adalah jurnal yang memiliki kualitas tertinggi, dan diikuti oleh urutan Q2-Q4.

Dikutip dari id.quora.com, sebelum kita mengenal tingkatan jurnal scopus, perlu diketahui bahwa dalam klasterisasi jurnal, scopus menggunakan sebuah parameter.

Parameter tersebut dikenal dengan nama SJR atau Scimago Journal Ranking. SJR adalah jumlah sitasi atau kutipan rata-rata per artikel yang diterbitkan dalam suatu jurnal selama tiga tahun terakhir. Penjelasan mengenai tingkatan atau quartile jurnal scopus seperti di bawah ini.


1. Q1 (Quartile 1)

Kategori Q1 (quartile 1)  ini mempunyai arti bahwa ada beberapa jurnal yang terindeks scopus dengan pengaruh paling besar dari beberapa jurnal tersebut.

Misalnya ada 100 jurnal terindeks scopus pada bidang ilmu tertentu, biasanya jurnal yang memiliki kategori Q1 memiliki peringkat dari 1-25 atau merupakan 25 jurnal teratas.

2. Q2 (Quartile 2)

Kategori Q2 (quartile 2) ini mempunyai arti bahwa ada beberapa jurnal yang terindeks scopus dengan pengaruh yang cukup besar.

Misalnya ada 100 jurnal yang terindeks scopus pada bidang ilmu tertentu, biasanya jurnal pada kategori Q2 ini memiliki peringkat dari 26-50.

3. Q3 (Quartile 3)

Kategori Q3 (quartile 3) ini mempunyai arti bahwa ada beberapa jurnal yang terindeks scopus dengan pengaruh yang kurang besar.

Misalnya ada 100 jurnal yang terindeks scopus pada bidang ilmu tertentu, biasanya jurnal pada kategori Q3 ini memiliki peringkat dari 51-75.

4. Q4 (Quartile 4)

Kategori Q4 (quartile 4) ini mempunyai arti bahwa ada beberapa jurnal yang terindeks dengan pengaruh yang paling rendah di antara jurnal lainnya.

Misalnya ada 100 jurnal yang terindeks scopus pada bidang ilmu tertentu, biasanya jurnal pada kategori Q4 ini memiliki peringkat dari 76-100 atau merupakan 25 jurnal paling bawah.

Cara Mencari Jurnal Scopus

Pada pembahasan sebelumnya, kita sudah mempelajari mengenai pengertian dan tingkatan jurnal scopus.

Selanjutnya, kita akan mempelajari bagaimana caranya untuk mencari jurnal yang terindeks scopus.

Jurnal yang terindeks scopus bisa berasal dari jurnal-jurnal nasional maupun internasional.

Ada dua jenis cara mencari jurnal yang terindeks scopus, yaitu jurnal internasional yang terindeks scopus dan jurnal Indonesia yang terindeks scopus. Dua cara tersebut bisa dipelajari seperti di bawah ini.

1. Cara mencari jurnal internasional yang terindeks scopus

Cara mencari jurnal internasional yang terindeks ada dua cara. Dinukil dari lister.co.id, yang pertama melalui scimagojr.com dan kedua, yaitu dengan membuka website resmi dari scopus.

a. Melalui scimagojr.com

Cara pertama adalah melalui website scimagojr.com Caranya adalah seperti berikut.

  • Buka halaman utama di situs scimagojr.com atau buka google lalu cari “scimagojr”
  • Setelah masuk pada web scimagojr tersebut, pilih subjek jurnal yang dituju, misalnya ingin mencari pada bidang seni, maka pilih bidang art and humanities
  • Lalu pilih subjek kategori jurnal yang diinginkan
  • Pilih tingkatan Q atau quartile yang diinginkan, kemudian download data ke excel.

b. Melalui website resmi scopus

Cara kedua adalah melalui website resmi scopus. Pada cara kedua ini, kamu wajib memiliki daftar jurnal yang akan dicari. Caranya adalah sebagai berikut.

  • Bukan laman resmi scopus di scopus.com atau bisa cari di google dengan mengetik “scopus”
  • Kemudian klik “sources” di bagian atas
  • Isikan nama jurnal di kolomo “enter title” lalu tekan enter, atau bisa juga klik pada bagian “find sources”
  • Jika nama jurnal yang kamu ketik sudah ditemukan pada kolom search, selanjutnya adalah klik jurnal tersebut dan cek tahun coveragenya
  • Cara cek “scopus content coverage” bisa di bagian bawah.

2. Cara mencari jurnal Indonesia yang terindeks scopus

Cara mencari nya cukup mudah. Langkah-langkah mencari jurnal bisa dipelajari seperti di bawah ini.

  • Buka laman resmi sinta.ristekbrin.go.id, kemudian ada kolom dengan tulisan “Number of journal by Sinta Score”, lalu pilih S1
  • Skor S1 pada Sinta merupakan jurnal-jurnal Indonesia yang terindeks dengan scopus
  • Setelah muncul jurnal-jurnal tersebut, lalu tinggal cari jurnal yang memuat mengenai bidang ilmu tertentu yang diinginkan
  • Cara yang paling mudah adalah dengan mengetik “Sinta 1” pada pencarian google
  • Setelah muncul jurnal-jurnal Sinta 1 tersebut, lalu tinggal mencari jurnal yang diinginkan.

Cara Masuk Jurnal Scopus

Banyak para akademisi dan peneliti yang berlomba-lomba supaya artikelnya bisa terindeks. Perlu diketahui bahwa persaingan yang ketat dan kualitas artikel adalah pertimbangan utama sebelum memasukkan artikel.

Ada beberapa panduan yang bisa diperhatikan sebelum memasukkan artikel ke jurnal yang terindeks dengan scopus. Penjelasannya menurut duniadosen.com adalah sebagai berikut.

1. Sesuaikan bidang ilmu yang dituju

Hal yang paling penting adalah sebelum memasukkan artikel, harus memperhatikan apakah sudah sesuai bidang ilmu yang dituju, sehingga editor akan memproses artikel kamu. Artikel yang telah masuk pada jurnal scopus di-review oleh para ahli atau pakar pada bidang ilmu tersebut, sehingga layak atau tidaknya artikel tersebut sangat dipertimbangkan.

Artikel-artikel yang dimuat pada jurnal scopus sudah melalui banyak tahap, yaitu editing, review, layout, dan sebagainya, sehingga naskah artikel tersebut benar-benar sudah layak untuk dipublikasikan. Bidang ilmu yang dituju harus sesuai dengan artikel yang akan dikirimkan. Untuk mencari bidang ilmu yang sesuai, sesuaikan dengan scope atau batasan bidang yang ditentukan oleh jurnal tersebut. Misalnya jurnal tersebut scope-nya mengenai pendidikan, maka kamu bisa submit artikel dengan tema pendidikan pada jurnal tersebut.

2. Manuscript jurnal yang bagus

Setelah memperhatikan scope penelitian, yang perlu dipertimbangkan adalah naskah artikel yang bagus. Naskah artikel yang baik akan memudahkan pembaca dalam memahami dan mencari jurnal tersebut. Dua hal yang penting dalam penulisan naskah adalah, presentasi/penjelasan dan konten/isi.

Presentasi atau penjelasan dalam naskah tersebut harus detail dan tidak ambigu, sehingga para pembaca paham dengan uraian-uraian penjelasan dalam artikel tersebut. Selain itu, konten atau isi harus berisi bagaimanakah manfaat yang didapat dari artikel yang ditulis tersebut. Jika sudah memiliki nilai kemanfaatan yang tinggi, uraikan dengan narasi yang menarik.

3. Banyak latihan menulis artikel jurnal

Latihan menulis artikel adalah cara terbaik dalam mengasah kemampuan untuk memasukkannya. Apabila kamu sudah sering menulis artikel dan sudah banyak dipublikasikan di jurnal-jurnal nasional, itu adalah salah satu poin penting supaya artikel kamu dapat dilirik oleh pengelola jurnal tersebut.

Banyak latihan menulis artikel jurnal dapat meningkatkan kemampuan analisis dan dapat menyesuaikan scope penelitian pada jurnal-jurnal, sehingga penulis dapat dengan mudah memahami aturan-aturan yang berlaku pada setiap jurnal. Kebijakan-kebijakan pada setiap jurnal berbeda, sehingga penting untuk diketahui.

4. Usahakan menulis artikel yang inovatif dan menarik

Artikel yang akan di-submit hendaknya memiliki nilai kemanfaatan, inovasi, dan menarik. Pengelola jurnal akan melirik pada materi-materi yang berkaitan dengan isu-isu terbaru atau memiliki inovasi yang mutakhir. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para penulis artikel jurnal harus mempertimbangkan poin-poin penting tersebut.

5. Hindari plagiarisme

Satu hal dan yang terpenting harus dihindari oleh penulis adalah plagiarisme. Tindakan plagiarisme seperti ini masih seringkali kita temui. Hal tersebut merugikan banyak pihak dan sangat tidak patut untuk ditiru. Apabila ingin mengutip suatu teori dalam buku atau artikel, wajib untuk mencantumkan sumber yang didapatkan tersebut.

Tindakan plagiarisme tersebut merupakan hal yang amat merugikan, karena hal tersebut dapat merusak citra seorang akademisi karena tindakan plagiarisme. Maka dari itu, jangan sampai sebagai penulis melakukan hal tersebut.

6. Berkonsultasi dengan yang pernah publikasi di scopus

Penting juga untuk para penulis untuk mengikuti seminar atau workshop untuk masuk/ Selain itu, perlu juga penulis artikel banyak berkonsultasi dengan para dosen atau peneliti yang artikelnya pernah dipublikasikan, karena mereka akan berbagi tips dan trik supaya artikel yang kamu buat bisa masuk pada jurnal yang terindeks dengan scopus.

Leave A Reply