Back

Macam-Macam Data Penelitian yang Perlu Pejuang Skripsi Ketahui Sebelum Mulai Menyusun Skripsi

KARAKTERISTIK DATA PENELITIAN

Definisi data secara etimologis merupakan bentuk jamak dari datum yang berasal dari Bahasa latin dan berarti sesuatu yang diberikan. Dalam pengertian sehari-hari, data dapat berarti fakta dari suatu objek yang diamati yang dapat berupa angka-angka maupun kata-kata.

Sementara itu, jika dipandang dari sisi statistika, data merupakan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan penarikan kesimpulan.

Data merupakan segala fakta maupun angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Data juga dapat dijelaskan sebagai keterangan mengenai variabel pada sejumlah objek dan data-data tersebut menerangkan objek-objek dalam variabel tertentu.

Agar data dapat dianalisis dan ditafsirkan dengan baik, harus memenuhi syarat-syarat antara lain sebagai berikut:

  1. Objektif, data yang diperoleh dari lapangan/hasil pengukuran, harus ditampilkan dan dilaporkan apa adanya tanpa ditambah ataupun dikurangi.
  2. Relevan, dalam mengumpulkan dan menampilkan data harus sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi atau diteliti.
  3. Up to date, data harus sesuai perkembangan yang ada, data tidak boleh usang atau ketinggalan jaman sehingga harus selalu menyesuaikan perkembangan yang ada dan memiliki sifat keterbaruan.
  4. Representatif, data harus diperoleh dari sumber yang tepat dan dapat menggambarkan kondisi senyatanya atau mewakili suatu kelompok tertentu atau populasi yang diteliti.

Data merupakan sekumpulan informasi yang digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Data dapat berbentuk kalimat, kata atau gambar yang disebut data kualitatif. Sementara itu, data yang berupa angka hasil pencatatan atas suatu kejadian disebut data kuantitatif. Data diskret, yaitu data yang diperoleh dari hasil menghitung bukan hasil mengukur, berbentuk data berskala nominal. Sementara itu, data kontinum yaitu data yang diperoleh dari hasil pengukuran dapat berbentuk data berskala ordinal, interval dan rasio. Maka berdasarkan pendapat beberapa ahli, disimpulkan bahwa data adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai acuan atau sumber dalam penelitian. Data tersebut dapat meliputi informasi, angka, maupun keterangan fakta yang mendukung suatu penelitian.

 

KLASIFIKASI DATA PENELITIAN

Jenis Data Berdasarkan Sumbernya, data penelitian dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu:

  1. Data primer, data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya atau pihak yang bersangkutan (responden atau informan). Data primer disebut sebagai data asli yang autentik atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan data primer antara lain observasi, wawancara, diskusi kelompok terarah (focus grup discussion/FGD) dan penyebaran kuesioner atau angket.
  2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (peneliti sebagai aktor kedua). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, laporan, jurnal, data milik instansi/perusahaan terkait dan lain sebagainya.

Jenis Data Berdasarkan Jenis, Bentuk dan Sifat pada Variabel Penelitian, data dalam penelitian dibedakan dalam beberapa jenis mengikuti jenis variabelnya, yaitu :

  1. Data dari variabel diskret disebut data diskret berupa frekuensi
  2. Data dari variabel kontinum disebut data kontinum berupa tingkatan, angka berjarak atau ukuran

Jenis Data Berdasarkan Pengolahan Statistiknya, yaitu :

  1. Data kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dan tertera dalam bentuk angka-angka atau jumlah (akumulasi) dan dapat diukur/dihitung besar kecilnya serta bersifat objektif sehingga dapat ditafsirkan sama halnya oleh orang lain. Contoh : harga sepatu Rp 150.000; berat badan 60 kg; tinggi badan 170 cm; suhu tubuh 37 derajat celcius dan sebagainya.
  2. Data kualitatif, yaitu data yang berhubungan dengan kategorisasi atau karakteristik dalam penjelasan bentuk sifat (bukan angka) yang tidak dapat diukur besar kecilnya serta data kualitatif tersebut selalu berhubungan dengan kategorisasi atau pengelompokan berbentuk pertanyaan atau berupa kata-kata sehingga hasilnya dapat multitafsir oleh banyak orang. Contoh : karakteristik jenis kelamin, pola Bahasa, jenis pekerjaan, macam ilmu pengetahuan, analisis sikap dan perilaku, keindahan suatu pemandangan dan lain sebagainya.

Data variabel dependen maupun independent di dalam analisis multivariat dikelompokkan menjadi dua jenis data yaitu data kuantitatif dan kualitatif.

  1. Data kualitatif, berdasarkan skala pengukuran, data kualitatif dapat dikelompokkan ke dalam dua skala pengukuran yaitu skala nominal dan skala ordinal.
  • Skala nominal, pengukuran dengan memberikan kategori dari setiap nilai yang mungkin dari sebuang variabel. Pengukuran ini menghasilkan sebuah variabel kualitatif dimana setiap kategori berbeda dengan yang lainnya tetapi kategori ini meniadakan susunan hanya sekadar memberi label dan tidak menunjukkan kuantitas. Pengukuran skala nominal merupakan pengukuran paling sederhana. Contoh data skala nominal jenis kelamin yaitu pria dan wanita, jenis bank pemerintah dan swasta dan sebagainya.
  • Skala ordinal, jika data skala nominal diatas diperoleh dan diklasifikasikan di dalam kategori yang berbeda atau dirangking berdasarkan atribut atau karakteristik sebuah variabel dengan susunan yang tertentu maka pengukuran ini diklasifikasikan sebagai pengukuran skala ordinal. Jadi pengukuran ordinal ini digunakan untuk melakukan rangking setiap variabel di dalam atribut atau karakteristik tertentu. Contoh data skala ordinal adalah Kesehatan sebuah bank yang diklasifikasikan berdasarkan kategori kualitas yang dimiliki, apakah rating pertama, kedua dan seterusnya.
  1. Data kuantitatif, berdasarkan skala pengukuran, data kuantitatif dapat dikelompokkan ke dalam dua skala pengukuran yaitu skala interval dan skala rasio.
  • Skala interval, pengukuran ordinal dan sekaligus mengukur jarak antarrangking dalam ukuran yang sama. Salah satu contoh pengukuran interval adalah temperature. Misalnya suhu tubuh seseorang yang sakit flu selama empat hari adalah 38, 39, 40 dan 37 celcius. Suhu tubuh seseorang tersebut dapat dirangking sekaligus dapat juga diukur perbedaan suhu udaranya.
  • Skala rasio, pengukuran interval plus nilai 0 dan rasio antara dua angka sangat berarti. Pengukuran skala rasio ini merupakan pengukuran data yang paling sempurna. Contoh pengukuran rasio adalah keuntungan perusahaan. Jika pendapatan lebih kecil dari biaya maka perusahaan dikatakan rugi, jika pendapatan sama dengan biaya maka keuntungan nol atau perusahaan impas dan jika pendapatan lebih besar dari biaya maka dikatakan perusahaan untung. Jika keuntungan perusahaan A adalah 500 juta per bulan sedangkan perusahaan B keuntungannya adalah 1.000 juta per bulan maka keuntungan perusahaan B dua kali lipat dibandingkan dengan perusahaan A

Jenis Data Menurut Pengukurannya, terdiri dari :

  1. Data Metrik (disebut juga data kuantitatif), merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran suatu objek. Data yang termasuk didalamnya adalah data dalam skala interval atau rasio.
  2. Data non Metrik (disebut juga data kualitatif), merupakan data kualitatif yang diperoleh dari pengkategorian suatu objek dan data yang termasuk didalamnya adalah data non-metrik.

Jenis Data Berdasarkan Cara Mendapatkannya, jenis data terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:

  1. Data observasi, data yang ditangkap disitu yang merupakan data sekali jadi atau tidak bisa diulang, diciptakan atau diganti. Data observasi didapat dengan cara mengamati dan mendengar dalam rangka memahami, mencari jawaban serta mencari bukti terhadap fenomena social keagamaan (perilaku, kejadian-kejadian, keadaan, benda dan symbol-simbol tertentu) selama beberapa waktu tanpa memengaruhi fenomena yang diobservasi dengan mencatat, merekam serta memotret fenomena tersebut guna penemuan data analisis.
  2. Data wawancara, adalah data yang diperoleh melalui tanya jawab antara peneliti dan informan serta bisa divalidasi menggunakan triangulasi yang didapat baik dengan wawancara formal maupun wawancara informal.
  3. Data eksperimental, adalah data yang dikumpulkan dalam kondisi terkendali, berbasis laboratorium dan harus bisa direproduksi.
  4. Data simulasi, adalah data hasil dari penggunaan model dan metadata dengan input lebih penting daripada output.
  5. Data referensi atau kanonis, adalah data statis atau koleksi organic (peer-reviewed)
  6. Data derivasi atau kompilasi, data reproduksi
SKEMA JENIS DATA (SUMBER : GHOZALI, 2002)

KLASIFIKASI SUMBER DATA PENELITIAN

Klasifikasi sumber data, dilihat dari subjek dari mana data didapat yang disingkat dengan 3P, yaitu :

  1. Person, jika sumber data berupa orang. Person, yaitu sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket
  2. Place, jika sumber data berupa tempat. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak. Diam, misalnya ruangan, kelengkapan alat, wujud benda, warna dan lain-lain. Bergerak, misalnya aktivitas, kinerja, laju kendaraan dan lain-lain. Pada umumnya, tampilan diam dan gerak merupakan objek untuk penggunaan metode observasi
  3. Paper, jika sumber data berupa symbol. Paper merupakan sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol-simbol lain. Pengertian paper bukan terbatas hanya pada kertas, tetapi juga dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar dan sebagainya yang sesuai untuk penggunaan metode dokumentasi

 

URGENSI DATA DALAM PENELITIAN

Suatu penelitian tidak terlepas dari berbagai substansi pendukung di dalamnya, salah satunya adalah data penelitian. Sebaliknya, perolehan informasi terkait dengan penelitian haruslah relevan (sesuai). Seperti halnya Ketika seseorang ingin membuat masakan maka dia akan berusaha untuk mencari informasi terkait dengan bahan-bahan yang diperlukan, cara pembuatan maupun alat-alat yang digunakan dalam pembuatan masakan tersebut.

Data penelitian merupakan substansi terpenting dalam penelitian maka dapat diartikan sebagai bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi maupun keterangan terkait penelitian, baik data kualitatif maupun data kuantitatif yang menunjukkan fakta.

Data merupakan kumpulan fakta yang diperoleh dari suatu pengukuran dan perhitungan. Suatu pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil dari penarikan kesimpulan yang didasarkan pada data/fakta yang akurat. Aktivitas penelitian tidak akan terlepas dari keberadaan data yang merupakan bahan baku informasi untuk memberikan gambaran spesifik mengenai objek penelitian.

Data juga merupakan fakta empiris yang dikumpulkan oleh peneliti untuk kepentingan memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Data penelitian dapat berasal dari berbagai sumber yang dikumpulkan dengan menggunakan berbagai Teknik selama kegiatan penelitian berlangsung.

Leave A Reply