Back

Langkah-Langkah dan Serba-Serbi Metode Penelitian Kualitatif yang Wajib Pejuang Skripsi Kuasai

Forum Akademik – Rancangan penelitian kualitatif diibaratkan oleh Bogdan, seperti orang mau piknik, sehingga ia baru tahu tempat yang akan dituju, tetapi tentu belum tahu pasti apa yang ada di tempat itu. Ia akan tahu setelah memasuki obyek, dengan cara membaca berbagai informasi tertulis, gambar-gambar, berfikir dan melihat obyek dan aktivitas orang yang ada di sekelilingnya, melakukan wawancara dan sebagainya.

Proses penelitian kualitatif juga dapat diibaratkan seperti orang asing yang mau melihat pertunjukkan wayang kulit atau kesenian, atau peristiwa lain. la belum tahu apa, mengapa, bagaimana wayang kulit itu. la akan tahu setelah ia melihat, mengamati dan menganalisis dengan serius.

Berdasarkan ilustrasi tersebut di atas, dapat dikemukakan bahwa walaupun peneliti kualitatif belum memiliki masalah, atau keinginan yang jelas, tetapi dapat langsung memasuki obyek/lapangan. Pada waktu memasuki obyek, peneliti tentu masih merasa asing terhadap obyek tersebut, seperti halnya orang asing yang masih asing terhadap pertunjukkan wayang kulit. Setelah memasuki obyek, peneliti kualitatif akan melihat segala sesuatu yang ada di tempat itu, yang masih bersifat umum.

Misalnya dalam pertunjukan wayang pada tahap awal, ia akan melihat penontonnya, panggungnya, gamelannya, penabuhnya (pemain gamelannya), wayangnya, dalangnya, pesindennya (penyanyi) hingga aktivitas penyelenggaranya.

Pada tahap ini disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperolehnya.

Proses Penelitian Kualitatif

Sumber : Sugiyono (2017)

 

Dalam gambar diatas (tahap deskripsi) data yang diperoleh cukup banyak, bervariasi dan belum tersusun secara jelas. Di sana ada huruf besar, kecil, angka, dan simbol-simbol yang berserakan. Proses penelitian kualitatif pada tahap ke 2 disebut tahap reduksi / fokus.

Pada tahap ini peneliti mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap pertama. Pada proses reduksi ini, peneliti mereduksi data yang ditemukan pada tahap I untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap reduksi ini peneliti menyortir data dengan cara memilih mana data yang menarik, penting, berguna, dan baru. Data yang dirasa tidak dipakai disingkirkan.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka data-data tersebut selanjutnya dikelompok menjadi berbagai kategori yang ditetapkan sebagai fokus penelitian. Dalam gambar diatas (tahap reduksi/fokus) kategori itu ditunjukkan dalam bentuk huruf besar, huruf kecil, dan angka. Bila dikaitkan dengan melihat contoh pertunjukkan wayang, maka peneliti telah memfokuskan pada masalah tertentu, misalnya masalah wayang dan dalangnya saja.

Proses penelitian kualitatif, pada tahap ke 3, adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection peneliti sudah mengurai sampai ranting, daun dan buahnya.

Kalau diibaratkan pertunjukkan wayang tadi, kalau fokusnya pada wayangnya, maka peneliti ingin tahu lebih dalam tentang wayang, mulai dari nama wayang dan perannya, bentuk dan ukuran wayang, cara membuat wayang, makna setiap pahatan pada wayang, jenis cat yang digunakan, cara mengecatnya dan sebagainya.

Pada penelitian tahap ke 3 ini, setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dengan cara mengkonstruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis atau ilmu yang baru.

Dalam gambar diatas (tahap selection) diberikan contoh bahwa peneliti telah mampu mengkonstruksi data yang berupa huruf dalam bentuk susunan yang berurutan secara alphabet, dan data angka dikonstruksi secara berurutan dari kecil menuju ke besar, sehingga semuanya mudah dimengerti.

Hasil akhir dari penelitian kualitatif, bukan sekedar menghasilkan data atau informasi yang sulit dicari melalui metode kuantitatif, tetapi juga harus mampu menghasilkan informasi-informasi yang bermakna, bahkan hipotesis atau ilmu baru yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi masalah dan meningkatkan taraf hidup manusia.

Dalam gambar ditunjukkan bahwa, data atau informasi yang diperoleh dapat berbentuk informasi yang bersifat deskriptif, komparatif, dan asosiatif. Informasi deskriptif adalah gambaran lengkap tentang keadaan obyek yang diteliti (A B C, X Y Z, $ & @) Informasi komparatif adalah gambaran informasi lengkap tentang perbedaan atau persamaan gejala pada obyek yang diteliti (AI: A2); (Xl: X2); (Sl : S2), dan informasi asosiatif adalah gambaran informasi lengkap tentang hubungan antara variabel satu dengan gejala lain (Xl berhubungan interaktif dengan X2 dan Y). Proses memperoleh data atau informasi pada setiap tahapan (deskripsi, reduksi, seleksi) tersebut dilakukan secara sirkuler, berulang-ulang dengan berbagai eara dan dari berbagai sumber.

Dalam gambar diatas juga ditunjukkan bahwa dalam setiap proses pengumpulan data dilakukan melalui lima tahapan. Setelah peneliti memasuki obyek penelitian atau sering disebut sebagai situasi sosial (yang terdiri atas, tempat, aktor/pelaku/orang-orang, dan aktivitas), peneliti berfikir apa yang akan ditanyakan (1). Setelah berfikir sehingga menemukan apa yang akan ditanyakan, maka peneliti selanjutnya bertanya pada orang-orang yang dijumpai pada tempat tersebut (2). Setelah pertanyaan diberi jawaban, peneliti akan menganalisis apakah jawaban yang diberikan itu betul atau tidak (3). Kalau jawaban atas pertanyaan dirasa betul, maka dibuatlah kesimpulan (4). Pada tahap ke lima, peneliti mencandra (5) kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Untuk memastikan kesimpulan yang telah dibuat tersebut, maka peneliti masuk lapangan lagi, mengulangi pertanyaan dengan cara dan sumber yang berbeda, tetapi tujuan sama. Kalau kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai.

Adapun Karakteristik Metode Kualitatif yang perlu Temans Pejuang Skripsi ketahui adalah sebagai berikut:

  1. Desain : umum, fleksibel, berkembang dan muncul dalam proses penelitian
  2. Tujuan :  menemukan pola hubungan yang bersifat interaktif, menemukan teori, menggambarkan realitas yang kompleks, memperoleh pemahaman makna
  3. Teknik pengumpulan data : participant obsservation, in depth interview, dokumentasi dan triangulasi
  4. Instrumen Penelitian : peneliti sebagai instrumen (human instrument), buku catatan, tape recorder, camera, handycam dll
  5. Data : deskriptif kualitatif, dokumen pribadi, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dokumen dll
  6. Sampel/sumber data : kecil, tidak representatif, purpossive & snowball, berkembang selama proses penelitian
  7. Analisis : terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian, induktif, mencari pola, model, thema, teori
  8. Hubungan dengan responden : empati, akrab dan supaya memperoleh pemahaman yang mendalam, kedudukan sama bahkan sebagai guru/konsultan, jangka lama sampai datanya jenuh dan dapat ditemukan hipotesis atau teori
  9. Usulan desain : singkat umum bersifat sementara, literatur yang digunakan bersifat sementara tidak menjadi pegangan utama, prosedur bersifat umum, seperti akan merencanakan tour/piknik, masalah bersifat sementara dan akan ditemukan setelah studi pendahuluan, tidak dirumuskan hipotesis karena justru akan menemukan hipotesis, fokus penelitian ditetapkan setelah diperoleh data awal dari lapangan
  10. Kapan penelitian dianggap selesai? : setelah tidak ada data yang dianggap baru/jenuh
  11. Kepercayaan terhadap hasil penelitian : pengujian kredibilitas, dependabilitas, proses dan hasil penelitian

 

Leave A Reply