Kamu yang Masih Bingung tentang Research Gap, Simak Penjelasan Berikut
FORUMAKADEMIK- Teman-teman Forumakademik.com pernah nggak mengalami kebingungan saat melakukan penelitian karena ada bagian yang luput sehingga menghasilkan jawaban yang berbeda?
Dalam penelitian, kondisi demikian diistilahkan dengan Research Gap.
Kali ini, pembahasan kita agak berat sedikit ya…mohon bersabar dan menata hati.
Daftar Isi
Apa pengertian Research Gap?
Research gap adalah suatu keadaan yang menunjukkan terjadi inkonsistensi antara hasil penelitian yang diformulasikan dengan seluruh data yang mendukung.
Research gap biasanya terjadi karena ada bagian yang luput saat melakukan penelitian lalu memberikan jawaban berbeda.
Dengan bahasa yang agak berbeda, research gap juga bisa diartikan sebagai kesenjangan penelitian yang berasal dari perbedaan hasil penelitian terdahulu (meliputi konsep, teori, data atau masalah di lapangan) yang akan menjadi celah bagi penelitian selanjutnya.
Jenis-Jenis Research Gap
1. Theroritical Gap
Theoritical gap menekankan pada kesenjangan yang terjadi melalui teori apa yang menjadi dasar penelitian sebelumnya. Ada kemungkinan teori dasar sebelumnya memiliki kelemahan atau keterbatasan yang belum bisa mendukung penelitian. Atau bisa saja hasil penelitian yang didapat sebetulnya belum dijelaskan oleh teori apapun.
2. Evidence Gap
Jenis berikutnya adalah evidence gap yaitu yang menekankan kesenjangan bukti penelitian. Yang menjadi tolok ukur adanya perbedaan adalah fakta umum yang sudah biasa terjadi.
Dengan kata lain, peneliti akan menemukan titik kesenjangan antara fenomena yang tidak asing terjadi dengan bukti lapangan yang ada.
Dengan begitu peneliti dapat mengatur strategi berdasarkan hasil penelitian terbaru.
3. Population Gap
Population gap merupakan jenis yang berdasarkan pada produktivitas bisnis dan jangkauan populasi dalam mengambil data penelitian.
Dalam dunia bisnis biasanya menggunakan penentuan target market menjadi dasar untuk melihat apakah ada population gap dalam penelitian sebelumnya.
4. Empirical Gap
Jenis research gap lainnya adalah empirical gap yang merujuk pada kesenjangan fenomena empiris. Adanya kesenjangan akan nampak pada hasil penelitian. Peneliti harus memperhatikan apakah terjadi inkonsistensi dalam risetnya.
Terdapatnya kesenjangan akan otomatis ditunjukkan dari inkonsistensi antara hasil dengan data faktual.
Pada situasi ini, peneliti dapat memanfaatkan kekurangan yang ada menjadi bahan riset.
Untuk mengemasnya dapat dilakukan dengan membandingkan dengan kajian sebelumnya bahkan jika perlu, ditunjang oleh teori yang sesuai.
Cara Menemukan Research Gap yang Efektif
Jika suatu perusahaan memutuskan untuk melakukan riset kajian bisnis terdahulu, keempat jenis research gap di atas tidak bisa langsung atau pasti didapatkan.
Maksudnya, dari hasil riset yang kompleks, cukup sulit untuk menemukan poin kesenjangan apa saja yang terjadi.
Karena itu dibutuhkan metode untuk menemukan research gap yang efektif, metode tersebut adalah :
1. Mencari konsep yang luput dari peneliti
Metode pertama adalah mencoba mencari konsep yang mungkin luput diperhatikan oleh peneliti sebelumnya.
Peneliti selanjutnya harus memperhatikan kemungkinan konsep yang terlupakan itu, untuk mencari jawaban dari research gap yang terjadi.
Peneliti yang sekarang bisa menginterview atau bertanya kepada peneliti sebelumnya tentang kemungkinan konsep yang luput tersebut, tetapi tentunya interview tersebut tetap dengan etika bisnis yang baik.
2. Menganalisis celah dalam riset
Metode dalam melakukan riset memang harus secara ilmiah sehingga tidak memberikan hasil yang salah.
Walaupun begitu, biasanya sebuah hasil penelitian tidak mungkin sempurna dikarenakan berbagai macam faktor.
Penyebab yang paling sering ditemukan adalah keterbatasan peneliti serta kurang cermat dalam mengambil variabel yang kompatibel dalam riset tersebut. Inilah yang disebut sebagai celah dalam suatu riset.
Kekurangan-kekurangan yang ada akan tergambar dalam hasil riset dan dapat dicari di mana letak celahnya. Langkah selanjutnya adalah dengan menyempurnakan kekurangan yang ada dengan melakukan kajian mendalam. Dari hasil kajian itulah bisa menjadi dasar dalam membuat strategi baru.
3. Berpatokan pada hasil penelitan yang kurang jelas
Metode efektif lainnya yang bisa diterapkan guna mencari research gap adalah dengan fokus kepada hasil penelitian yang kurang jelas.
Hasil dari suatu riset mengambarkan bagaimana proses riset tersebut dilakukan.
Jika hasilnya kurang jelas maka peneliti selanjutnya bisa mengambil kesimpulan bahwa terjadinya research gap dikarenakan adanya kesalahan dalam proses riset sebelumnya.