
Jenis Dan Macam Variabel Penelitian, Pejuang Skripsi Wajib Tahu!!
Forum Akademik – Pada bahasannya sebelumnya, telah dijelaskan detail terkait definisi dan karakteristik variabel penelitian yang merupakan salah satu hal penting dalam penyusunan suatu riset atau skripsi. Selanjutnya, pada bahasan kali ini, gilirannya kita bahas jenis-jenis atau macam-macam klasifikasi variabel yang ada dalam penelitian. Untuk Temans Forum Akademik, simak penjelasannya dibawah ini!
Karakteristik variabel penelitian berdasarkan skala pengukurannya, antara lain sebagai berikut :
- Variabel nominal, merupakan variabel dengan skala paling sederhana karena fungsinya hanya untuk membedakan suatu hal atau memberi label suatu subjek dengan kategori tertentu. Contohnya jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), warna favorit dan lain sebagainya.
- Variabel ordinal, merupakan variabel yang dibedakan menjadi beberapa secara bertingkat. Contohnya, kategori status social ekonomi seseorang (rendah, sedang atau tinggi), jenjang Pendidikan (TK/SD/SMP/SMA/S1/S2/S3) dan sebagainya.
- Variabel interval, merupakan variabel yang selain dimaksudkan untuk membedakan, mempunyai tingkatan juga mempunyai jarak yang pasti antara satu ketegori dengan kategori lainnya. Contohnya, rentang usia (15-20 tahun) dan lain-lain.
- Variabel rasio, merupakan variabel yang selain bersifat membedakan dan juga mempunyai tingkatan yang jaraknya pasti dan setiap nilai kategori diukur dari titik yang sama. Contohnya, berat badan, tinggi badan, panjang suatu benda dan lain sebagainya.
Variabel dalam suatu penelitian jumlahnya bisa lebih dari satu. Variabel-variabel tersebut saling berhubungan dan jika ditinjau dari konteks tertentu, variabel dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan aspek hubungannya, antara lain :
- Variabel bebas (independent variable), atau variabel eksogen adalah variabel yang memiliki nilai ukur dan mampu mempengaruhi variabel lainnya, seperti variabel terikat. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
- Variabel terikat (dependent variable), atau variabel endogen merupakan variabel yang nilainya tergantung dari nilai variabel lainnya terutama bergantung pada variabel bebas. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

- Variabel moderator (moderating variable), merupakan variabel yang mempengaruhi (makin memperkuat atau makin memperlemah) hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, variabel ini juga disebut sebagai variabel kontingensi. Variabel disebut juga sebagai variabel independen ke dua. Hubungan perilaku suami dan isteri akan semakin baik (kuat) kalau mempunyai anak, dan akan semakin renggang kalau ada pihak ke tiga ikut mencampuri. Di sini anak adalah sebagai variabel moderator yang memperkuat hubungan, dan pihak ke tiga adalah sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan motivasi dan produktivitas kerja akan semakin kuat bila peranan pemimpin dalam menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan semakin rendah bila peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan iklim kerja.

- Variabel intervening (intervening variable), merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, tetapi dalam penelitian pengaruhnya tidak menjadi sesuatu hal yang utama (bukan prioritas), variabel ini biasa disebut sebagai variabel antara. Dalam hal ini Tuckman (1988) menyatakan “An intervening variable is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulate”. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel perantara yang terletak di antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
- Variabel perancu (confusing variable), merupakan variabel yang berhubungan variabel bebas dan variabel terikat, tetapi bukan sebagai variabel antara.
- Variabel kendali (control variable), merupakan variabel yang juga mempengaruhi variabel terikat tetapi dalam penelitian keberadaannya bersifat netral. Variabel control juga dapat diartikan sebagai variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel indepeden terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan. Contoh: pengaruh jenis pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik. Variabel independenya pendidikan (SMU dan SMK), variabel kontrol yang ditetapkan sama misalnya, adalah naskah yang diketik sama, mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat mengetik sama. Dengan adanya variabeI control tersebut, maka besarnya pengaruh jenis pendidikan terhadap ketrampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti.
- Variabel rambang (mediating variable), merupakan variabel yang juga ikut memengaruhi variabel terikat, tetapi pengaruhnya tidak begitu berarti sehingga keberadaan variabel ini dalam penelitian sering kali bisa diabaikan.
Ada variabel di mana peneliti dapat melakukan intervensi dan ada pula variabel Ketika peneliti tidak dapat melakukan intervensi. Berdasarkan dapat tidaknya variabel mampu diintervensi, jenis variabel terbagi menjadi 2 jenis antara lain.
- Variabel dinamis atau variabel aktif, yaitu variabel yang dapat dimanipulasi atau diintervensi oleh peneliti. Contohnya metode Pendidikan, teknik pelatihan, strategi pemasaran dan lain sebagainya.
- Variabel statis atau variabel atribut, yaitu variabel yang tidak dapat diintervensi atau dimanipulasi oleh peneliti. Contohnya jenis kelamin, usia, status perkawinan, jenis pekerjaan dan lain sebagainya.
Untuk dapat menentukan kedudukan variabel independen, dan dependen, moderator, intervening atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasari maupun hasil dari pengamatan yang empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti.
Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan di belakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian. Sering terjadi, rumusan masalah penelitian dibuat tanpa melalui studi pendahuluan ke obyek penelitian, sehingga setelah dirumuskan ternyata masalah itu tidak menjadi masalah pada obyek penelitian. Setelah masalah dapat difahami dengan jelas dan dikaji secara teoritis, maka peneliti dapat menentukan variabel-variabel penelitiannya.
Pada kenyataannya, gejala-gejala sosial itu meliputi berbagai macam variabel saling terkait secara simultan baik variabel independen, dependen, moderator, dan intervening, sehingga penelitian yang baik akan mengamati semua variabel tersebut. Tetapi karena adanya keterbatasan dalam berbagai hal, maka peneliti sering hanya memfokuskan pada beberapa variabel penelitian saja, yaitu pada variabel independen dan dependen. Dalam penelitian kualitatif hubungan antara semua variabel tersebut akan diamati, karena penelitian kualitatif berasumsi bahwa gejala itu tidak dapat dikIasifikasikan, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan (holistic).