Back

Jangan Ngaku Perfeksionis Kalau Belum Memenuhi Kriteria-Kriteria Ini

ForumakademikPada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), perfeksionis dapat berarti orang yang ingin segala-galanya sempurna. Hercule Poirot, salah satu detektif karangan Agatha Christie merupakan contoh penggambara perfeksionis, dimana ia tidak bisa melihat sesuatu yang miring, selalu ingin tampak sempurna dan tidak ingin ada setitik debu pun ada di jasnya.

Dalam dunia nyata, kita tahu Steve Jobs yang sangat terobsesi akan kesempurnaan produk Apple. Banyak orang yang merasa dirinya perfeksionis, namun belum tentu mereka benar-benar perfeksionis. Lalu, apakah kamu merasa dirimu benar-benar perfeksionis, atau hanya agar terlihat keren? Mari simak ciri-ciri perfeksionis berikut

  1. Tidak Bisa Melihat Sesuatu yang Tidak Simetris

Semua letak barang harus lurus, tidak boleh miring sedikit pun. Bagi seorang perfeksionis, melihat sesuatu yang tidak simetris akan membuat gatal mata mereka. Karena itu sering kali perfeksionis adalah orang yang sangat rapi terutama terhadap ruangan mereka.

 

  1. Sangat Peduli dan Detail

Sangat peduli dengan hal-hal kecil meskipun orang lain tidak peduli. Karena itu perfeksionis sering dianggap sebagai orang yang merepotkan dirinya sendiri. Namun perfeksionis tidak peduli, karena setiap detail adalah bagian dari kesempurnaan.

 

  1. Semua atau Tidak Sama Sekali

Perfeksionis tidak mengenal tengah-tengah. Jika ada yang tidak untuk satu hal saja, perfeksionis lebih memilih untuk tidak sama sekali. Karena itu perfeksionis termasuk pribadi yang kaku, sama sekali tidak fleksibel.

 

  1. Tidak Boleh Ada Kesalahan

Zero Mistake. Perfeksionis sangat tidak menyukai kesalahan-kesalahan yang dapat merusak kesempurnaan. Semua yang terjadi seolah-olah harus terjadi sesuai rencana. Apabila ada sesuatu yang terjadi di luar rencana, mereka akan klabakan menghadapinya.

 

  1. Melakukan Semuanya Sendiri

Karena saking takutnya  akan adanya kesalahan, perfeksionis memilih untuk melakukan semuanya sendiri daripada dikerjakan orang lain. Dengan dikerjakan sendiri, perfeksionis menganggap bahwa semua terjadi sesuai dengan scenario yang ia buat.

 

Karena itu banyak perfeksionis yang gampang stress, meskipun hanya menyangkut hal-hal yang sepele. Perfeksionis memang membuat kita selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik, namun jangan sampai karena mengejar kesempurnaan kita menjadi merugikan diri sendiri.

Kamu yang merasa perfeksionis, silahkan menjadi perfeksionis namun jangan sampai terlalu berlebihan. Janganlah terlalu serius dan cobalah untuk bersantai sedikit.

 

 

Penulis : Ahmad H.

Leave A Reply