Back

Cara Mudah Menemukan Masalah Penelitian Skripsi : Pejuang Skripsi Wajib Tahu !!

Forum Akademik – Masalah penelitian berbeda dengan masalah-masalah lainnya. Tidak semua masalah kehidupan dapat menjadi masalah penelitian. Masalah penelitian terjadi jika ada kesenjangan antara yang seharusnya dengan kenyataan yang ada, antara apa yang diperlukan dengan yang tersedia, serta antara harapan dan kenyataan.

Salah satu cara untuk membuat identifikasi masalah yang baik adalah dengan melakukan proses penyempitan masalah dari yang sangat umum menjadi lebih khusus dan pada akhirnya menjadi masalah yang spesifik dan siap untuk diteliti.

Sumber : Metode Penelitian, Trisliatanto (2020:80)

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih masalah penelitian yaitu:

  1. Memiliki nilai penelitian ketika masalah yang akan dipecahkan dapat berguna atau bermanfaat positif
  2. Memiliki fisibilitas Ketika masalah tersebut dapat dipecahkan atau dijawab

Tentunya, peneliti perlu memperhatikan faktor-faktor dalam menelaah masalah penelitian, antara lain:

  1. Adanya data dan metode untuk memecahkan masalah tersebut
  2. Batas-batas masalah yang jelas
  3. Adanya alat atau instrumen untuk memecahkannya
  4. Adanya biaya yang diperlukan
  5. Tidak bertentangan dengan hukum
  6. Sesuai dengan kualitas peneliti, artinya tingkat kesulitan masalah disesuaikan dengan tingkat kemampuan peneliti

Menemukan atau mengidentifikasi masalah penelitian yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Bersifat orisinal, belum ada atau belum banyak orang lain yang meneliti masalah tersebut untuk diangkat jadi topik atau judul skripsi.
  2. Dapat berguna bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan terhadap masyarakat (memiliki manfaat praktis)
  3. Dapat diperoleh dengan cara-cara ilmiah
  4. Jelas dan padat, jangan ada penafsiran yang lain terhadap masalah tersebut
  5. Bersifat etis, artinya tidak bertentangan atau menyinggung adat istiadat, ideologi dan kepercayaan agama

Adapun sumber masalah penelitian yang baik bagi penelitian antara lain :

  1. Buku bacaan atau laporan hasil penelitian atau berita kredible
  2. Pengamatan sekilas (observasi) melalui pra riset atau studi pendahuluan
  3. Pernyataan pemegang otoritas atau stakeholder yang bersangkutan (sesuai dengan lokasi penelitian yang akan diteliti)
  4. Diskusi, seminar dan pertemuan ilmiah lainnya

Banyaknya masalah penelitian yang sering ditemukan, sering kali membuat seorang peneliti harus memilih masalah penelitian yang paling layak diantara beberapa masalah yang telah ditemukan.

Hal yang paling PENTING untuk dijadikan pegangan dalam memilih masalah penelitian ini adalah bahwa keputusan dan penentuan terakhir adalah terletak pada peneliti itu sendiri.

Untuk memilih atau menemukan suatu masalah yang spesifik dalam penelitian menurut Borg dan Gall (2003) yang harus dilakukan adalah :

  1. Mengidentifikasi lingkup masalah

Langkah yang dapat ditempuh adalah menuliskan sebanyak mungkin tipe-tipe kajian yang akan dilakukan dan aspek-aspek khusus yang paling menarik setelah area minat professional telah teridentifikasi serta mencari masalah-masalah yang lebih khusus dalam area ini yang dapat membentuk dasar-dasar untuk penelitian.

  1. Bekerja pada suatu tim proyek penelitian

Kerja pada kelompok biasanya berkenaan dengan studi yang lebih besar dan canggih dibandingkan bila dilakukan perorangan sehingga keterlibatan kerja ini memberikan banyak hal tentang prosedur. Keuntungan lain adalah kesempatan belajar akan kerja tim penelitian akan bermanfaat di masa yang akan datang. Selain itu juga banyak hal yang dapat dipelajari dari anggota tim lain. Walau mempunyai keuntungan kerja proyek kelompok juga mempunyai kekurangan, barangkali yang paling terlihat adalah hilangnya kesempatan untuk menemukan dan mengembangan masalahnya sendiri. Salah satu contoh bentuk tim proyek penelitian di dunia kampus adalah ikut penelitian payung bersama dosen.

  1. Membaca literatur-literatur

Membaca dalam artian membaca yang terprogram dan sistematis. Mencari referensi-referensi terbaru yang sesuai dengan studi kemudian seleksi 2 atau lebih buku referensi dan membuat review bab-bab yang bersangkutan. Kegiatan membaca ini akan membantu mempersempit perhatian pada satu atau lebih subtopik yang khusus.

  1. Meneliti teori-teori yang sudah ada

Secara sederhana, teori adalah penjelasan peristiwa fisik maupun perilaku. Teori terdiri dari generalisasi dan konstruk. Generalisasi adalah pernyataan hubungan antara 2 atau lebih peristiwa Ketika generalisasi dapat digunakan untuk memprediksi peristiwa. Misalnya, pernyataan bahwa tutor individu mengakibatkan prestasi sekolah meningkat adalah generalisasi.

Bila generalisasi dianggap benar, kita dapat memprediksi bahwa seorang murid yang bila diberikan tutorial akan menunjukkan peningkatan dalam prestasi. Konstruk adalah sejenis konsep yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk menggambarkan peristiwa-peristiwa yang memberikan elemen-elemen serupa. Contoh konstruk adalah motivasi, prestasi, kemampuan belajar, inteligensi dan nilai.

Konstruk biasanya didefinisikan dalam istilah yang operasional yang membutuhkan pengukuran. Misalnya intelegensi didefinisikan dalam istilah skor yang berasal dari hasil tes intelegensi. Pengukuran operasional konstruk biasanya disebut variabel karena tingkat konstruk yang ditunjukkan subjek yang berbeda bervariasi.

Penelitian teoritis biasanya terdiri atas pengetahuan hipotesis (spekulasi tentang hubungan 2 variabel atau lebih). Ada beberapa keuntungan melakukan penelitian teoritis.

Pertama, teori cenderung memfokuskan arah penelitian. Kedua, teori dapat memberikan dasar rasional yang digunakan untuk menjelaskan atau menginterpretasikan hasil-hasil penelitian. Keuntungan lain adalah studi semacam ini dapat membantu perkembangan suatu teori dan teori yang baik akan memungkinkan peneliti melakukan prediksi situasi dalam rentang yang luas.

  1. Melakukan replikasi penelitian

Replikasi penelitian digunakan untuk :

  1. Mengecek penemuan-penemuan studi yang sangat penting. Replikasi semacam ini penting dalam membantu menguatkan atau menggugurkan validitas bukti baru
  2. Untuk mengecek validitas penemuan-penemuan penelitian pada populasi yang berbeda. Tanpa replikasi kita tidak mampu untuk menentukan tingkat aplikasi penemuan-penemuan pada populasi lain
  3. Untuk mengecek kecenderungan atau pembahasan dari waktu ke waktu
  4. Untuk mengecek penemuan-penemuan penting dengan menggunakan metodologi yang berbeda.

MASALAH HARUS MENJADI DASAR BAGI JUDUL PENELITIAN!

Cara untuk memformulasikan masalah adalah sebagai berikut:

  1. Dengan menurunkan masalah dari teori yang telah ada, seperti masalah pada penelitian eksperimental
  2. Dari observasi langsung di lapangan, seperti yang sering dilakukan oleh ahli-ahli sosiologi. Jika masalah diperoleh di lapangan, sebaiknya juga menghubungkan masalah tersebut dengan teori-teori yang telah ada, sebelumnya masalah tersebut diformulasikan. Ini bukan berarti bahwa dalam memilih penelitian yang tidak didukung oleh suatu teori tidak berguna sama sekali. Ada kalanya penelitian tersebut dapat menghasilkan dalil-dalil dan dapat membentuk sebuat teori.

 

 

 

Leave A Reply