Back

Bagaimana Cara Menentukan Instrumen yang Cocok untuk Penelitianmu? Simak Penjelasan Berikut!

Forum Akademik – Dalam penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, kualitas pengumpulan data sangat ditentukan oleh kualitas instrumen atau alat pengumpulan data yang digunakan. Suatu instrumen penelitian dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan jika sudah terbukti validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen tentunya harus disesuaikan dengan bentuk instrumen yang akan digunakan dalam penelitian.

Menurut Arikunto, instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.

JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN

Secara garis besar, instrumen penelitian digolongkan menjadi dua yaitu tes dan nontes. Ditinjau dari proses pemeriksaannya, suatu tes dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu tes tipe subjektif dan tes tipe objektif. Data hasil tes biasanya dikategorikan sebagai data yang berbentuk interval/rasio.

Dalam pemeriksaan tes tipe subjektif, ada faktor lain di luar kemampuan orang yang diuji mampu mempengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skor. Faktor di luar kemampuan orang yang diuji, misalnya ayah (emosi/perasaan, kelelahan dan kerja keras) dan anak (patuh, kerajinan, dan berbakti). Macam-macam tes tipe subjektif antara lain tes lisan; tes uraian; dan tes perbuatan/keterampilan.

Dalam pemeriksaan tes tipe objektif tidak ada faktor lain yang memengaruhi proses pemeriksaan dan hasil akhir berupa skor yang akan diperoleh orang yang diuji. Macam-macam tes tipe objektif adalah benar-salah (True-False) dan pilihan berganda (multiple choice). Pada pilihan ganda pun terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

  1. Pilihan ganda biasa
  2. Hubungan antarhal (sebab-akibat)
  3. Pilihan ganda kompleks
  4. Mencocokkan

Sementara itu, berdasarkan tujuannya, tes dapat dikelompokkan menjadi :

  1. Tes kecepatan berpikir (intelligence speed test) yang terdiri dari tes intelegensi dan tes keterampilan bongkar pasang alat
  2. Tes kemampuan (kognitif atau psikomotorik) (power test)
  3. Tes pencapaian (achievement test) yang terdiri dari :
  • Tes harian (formatif) untuk mengetahui sampai sejauh mana siswa sudah terbentuk (kognitif, afektif dan psikomotorik) setelah mengikuti suatu program tertentu
  • Tes sumatif untuk mengetahui penguasaan siswa dalam sejumlah materi pelajaran (pokok bahasan) yang telah dipelajari
  1. Tes kemajuan hasil belajar/tes perolehan (assessment test) untuk melihat hasil belajar setelah kegiatan dilakukan
  2. Tes diagnostic (diagnostic test) untuk mencari, menyelidiki atau meneliti penyebab dari sesuatu hal yang muncul

 

Teknik nontes digunakan untuk memperoleh data tentang aspek afektif atau psikomotorik dari subjek yang diteliti. Instrumen penelitian bentuk nontes dapat berupa:

  1. Wawancara (interview) yang dilakukan dengan cara menentukan tanya jawab langsung antara pewawancara dengan yang diwawancara tentang segala sesuatu yang diketahui oleh pewawancara. Agar hasil wawancara sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pewawancara maka pewawancara harus:
  • Membuat pedoman wawancara, yaitu berupa daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada orang yang diwawancara
  • Merekam pelaksanaan wawancara untuk menganalisis jawaban dari orang yang diwawancara (responden)
  1. Observasi/pengamatan (observation) yang dilakukan dengan cara orang yang melakukan pengamatan (observer) mengadakan pengamatan langsung ke lapangan tentang segala sesuatu yang ingin diketahui tentang objek yang diteliti. Agar hasil observasi sesuai dengan apa yang diinginkan, observer harus membuat pedoman observasi, yaitu berupa daftar informasi yang ingin diketahui oleh observer.
  2. Angket (questionnaire) adalah daftar pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab atau diisi oleh responden. Berdasarkan kebebasan responden dalam menjawab setiap pertanyaan, angket dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Angket terbuka yang syaratnya, antara lain: (1) Jawaban untuk setiap pertanyaan/pernyataan tidak disediakan (2) Responden bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai dengan yang diinginkannya
  • Angket tertutup yang syaratnya, antara lain: (1) Jawaban untuk setiap pertanyaan/pernyataan telah disediakan (2) Responden bebas memberikan jawaban untuk setiap pertanyaan sesuai alternatif jawaban yang telah disediakan

Menurut Arikunto, ada beberapa jenis instrument yang biasa digunakan dalam penelitian yaitu:

  1. Tes (test) adalah sederetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengukuran, intelegensi, serta kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok
  2. Angket atau kuesioner (questionnaire) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui
  3. Wawancara (interview) yang digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk mencari data tentang variabel latar belakang murid, orang tua, Pendidikan, perhatian serta sikap terhadap sesuatu
  4. Observasi (observation) adalah mengadakan pengamatan secara langsung. Observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati
  5. Skala bertingkat (ratings) adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala. Walaupun skala bertingkat ini menghasilkan data yang kasar, tetapi cukup memberikan informasi tertentu tentang program atau orang. Instrument ini dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutama penampilan di dalam orang menjalankan tugas yang menunjukkan frekuensi munculnya sifat-sifat. Di dalam Menyusun skala, yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menentukan variabel skala. Apa yang ditanyakan harus apa yang dapat diamati responden

Cara Pemilihan Instrumen yang Cocok untuk Penelitian

Menurut Sugiyon (2013), bentuk-bentuk instrumen mana yang akan dipilih tergantung beberapa faktor, diantaranya adalah teknik pengumpulan data yang akan digunakan. Bila akan menggunakan angket, maka bentuk pilihan ganda lebih komunikatif, tetapi tidak hemat kertas, dan instrumen menjadi tebal sehingga responden malas untuk menjawabnya. Bentuk checklist, dan rating scale dapat digunakan sebagai pedoman observasi maupun wawancara.

Lalu pertanyaannya? kapan ketiga metode pengumpulan data tersebut digunakan?

  1. Angket: digunakan bila responden jumlahya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia
  2. Observasi : digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.
  3. Wawancara : digunakan bila ingin rnengetahui hal-hal dari responden secara lebih mendalam serta jurnlah responden sedikit
  4. Gabungan Ketiganya : digunakan bila ingin mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten

 

sumber :

Sugiyono. (2013). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan rnd. Bandung: Alfabeta

Trisliatanto, Dimas Aguung. (2020). Metodologi penelitian panduan lengkap penelitian dengan mudah. Yogyakarta: Penerbit Andi

Leave A Reply