Back

Apakah Metode Kualitatif dan Kuantitatif dapat Digabungkan?

Forum Akademik – Akhir-akhir ini para pejuang skripsi pasti tidak asing dengan istilah mix method sebagai salah satu alternatif metode penelitian skripsi/TA maupun tesis. Adakalanya, dosen pembimbing Temans menyarankan untuk melakukan kebaruan atau perbedaan penelitian yang Temans susun dengan penelitian terdahulu. Salah satunya dibagian methodological gap (Baca Juga: Macam Research Gap yang harus ada dalam penelitian), dengan membuat kebaruan dalam metode penelitian yang dipakai. Opsinya adalah dengan menggunakan mix method ini.

metode penelitian kombinasi (mixed methods) itu sendiri adalah suatu metode penelitian antara metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable dan objektif.

Namun yang perlu ditekankan adalah, bahwa setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan. Oleh karena itu metode kualitatif dan kuantitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan mana yang lebih baik dan lebih buruk, mana yang lebih sulit atau mana yang lebih mudah, karena keduanya justru saling melengkapi (complement each other).

Perbedaan Fungsi Metode Kuantitatif dan Kualitatif

Metode penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk penelitian yang masalahnya sudah jelas, dan umumnya dilakukan pada populasi yang luas sehingga hasil penelitian kurang mendalam.

Sementara itu metode penelitian kualitatif cocok digunakan untuk meneliti di mana masalahnya
belum jeIas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak Iuas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna.

Metode kuantitatif cocok untuk menguji hipotesislteori sedangkan metode kualitatif cocok untuk
menemukan hipotesis/teori.

Kenali Karakteristik Metode Kuantitatif maupun Metode Kualitatif!

Setiap calon peneliti harus sudah memahami karakteristik ke dua metode tersebut, sehingga tahu pasti kapan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Jangan sampai menyatakan menggunakan metode kualitatif, karena tidak tahu atau takut dengan statistik. Padahal meneliti dengan metode kualitatif yang benar, jauh lebih suIit daripada menggunakan metode kuantitatif.

Lebih lanjut, perlu diketahui perbedaan ke dua metode meliputi tiga hal, yaitu perbedaan dalam aksioma, proses penelitian dan karakteristik penelitiannya itu sendiri.

Lalu, Apakah Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif dapat digabungkan Dalam Satu Penelitian?

Karena paradigma ke dua metode tersebut berbeda, maka sangat sulit menggabungkan metode tersebut digunakan dalam satu proses penelitian yang bersamaan. Dalam hal ini Thomas D. Cook and Charles Reichardt (1978) menyatakan:

“To the conclusion that qualitative and quantitative methods themselves can never be used together. Since the methods are linked to different paradigms and since one must choose between mutually exclusive and antagonistic world views, one must also choose between the methods type”.

Kesimpulannya, metode kualitatif dan kuantitatif tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena kedua metode tersebut memiliki paradigma yang berbeda dan perbedaannya bersifat mutually exclusive, sehingga dalam penelitian hanya dapat memilih salah satu metode.

Syarat dan Ketentuan Metode Kuantitatif dan Metode Kualitatif (Mix Method) Bisa Digunakan

Menurut Sugiyono (2013:27) , kedua metode tersebut dapat digunakan bersama – sama atau digabungkan, tetapi dengan catatan sebagai berikut:

  1. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada obyek yang sama, tetapi tujuan yang berbeda. Metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis. Each metholology can be used to complement the other within the same area of inquiry, since they have different purposes or aims (Susan Stainback, 1988)
  2. Digunakan secara bergantian. Pada tahap pertama menggunakan metode kualitatif, sehingga ditemukan hipotesis. Selanjutnya hipotesis tersebut diuji dengan metode kuantitatif.
  3. Metode penelitian tidak dapat digabungkan karena paradigmanya berbeda. Tetapi dalam penelitian kuantitatif dapat menggabungkan penggunaan teknik pengumpulan data (bukan metodenya), seperti penggunaan triangulasi dalam penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif misalnya, teknik pengumpulan data yang utama misalnya menggunakan kuesioner, data yang diperoleh adalah data kuantitatif. Selanjutnya untuk memperkuat dan mengecek validitas data hasil kuesioner tersebut, maka dapat dilengkapi dengan observasi atau
    wawancara kepada responden yang telah memberikan angket tersebut, atau orang lain yang memahami terhadap masalah yang diteliti. Bila data antara kuesioner dan wawancara tidak sama, maka dilacak terus sampai ditemukan kebenarannya data tersebut. Bila sudah demikian maka proses pengumpulan data seperti triangulasi dalam penelitian kualitatif.
    4. Dapat menggunakan metode tersebut secara bersamaan, asal kedua metode tersebut telah difahami dengan jelas, dan seseorang telah berpengalaman Iuas dalam melakukan penelitian. Bagi peneliti baru sebaiknya tidak berfikir untuk menggunakan metode tersebut dengan cara menggabungkannya secara bersamaan dalam satu penelitian.

Leave A Reply