Back

APA ITU VARIABEL PENELITIAN? PEJUANG SKRIPSI WAJIB TAHU!!!

Forum Akademik – Kalau ada pertanyaan tentang apa yang anda teliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Jadi variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

PENGERTIAN VARIABEL PENELITIAN

Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981).

Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap, motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna merupakan atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi, prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan, kebijakan, adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan administrasi.

Dinamakan variabel karena ada variasinya. Misalnya berat badan dapat dikatakan variabel, karena berat badan sekelompok orang itu bervariasi antara satu orang dengan yang lain. Demikian juga motivasi, persepsi dapat juga dikatakan sebagai variabel karena misalnya persepsi dari sekelompok orang tentu bervariasi. Jadi kalau peneliti akan memilih variabel penelitian, baik yang dimiliki orang obyek, maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada variasinya.

Variabel yang tidak ada variasinya bukan dikatakan sebagai variabel. Untuk dapat bervariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok sumber data atau obyek yang bervariasi. Redinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain.

Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different values). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.

 

“Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan disini bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

 

 

Ilustrasi Variabel Penelitian

KARAKTERISTIK VARIABEL PENELITIAN

Menurut Notoatmodjo (2022), variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh suatu penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu. Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian untuk diobservasi atau diukur sehingga hasilnya dapat diperoleh (Sugiyono, 2007:38).

Baca juga : Jenis Dan Macam Variabel Penelitian, Pejuang Skripsi Wajib Tahu!!

Adapun karakteristik variabel penelitian adalah sebagai berikut :

  1. Variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai dan konstruk atau sifat yang dapat dipelajari (Kerlinger, 1973:44). Definisi tersebut mengandung arti bahwa sesuatu atau konsep dapat disebut variabel jika konsep tersebut memiliki variabilitas atau dapat dibedakan menjadi beberapa jenisk kategori.
  2. variabel merupakan segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai dan dapat diukur serta dihitung.
  3. Variabel merupakan penghubung antara construct yang abstrak dengan fenomena yang nyata.
  4. Variabel merupakan proxy atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai.
  5. Nilai variabel tergantung pada construct yang diwakilinya.
  6. Nilai variabel dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.
  7. Variabel adalah konsep yang mempunyai variabilitas dan nilai ukur (measurable). Sedangkan konsep adalah penggambaran atau abstraksi dari suatu fenomena tertentu. Konsep yang berupa apa pun, asal mempunyai ciri yang bervariasi maka dapat disebut sebagai variabel.

Karakteristik variabel juga dapat ditinjau dari kegunaannya untuk melakukan aktivitas penelitian, antara lain :

  1. Menjadi tolok ukur konsep yang diteliti, diamati dan diukur
  2. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
  3. Untuk mempersiapkan teknik pengolahan dan metode analisis data
  4. Untuk pengujian hipotesis (dugaan) yang telah dibuat sebelumnya

 

“Variabel dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang bervariasi dan bisa diakumulasikan melalui perhitungan tertentu.”

 

HUBUNGAN (KETERKAITAN) ANTARVARIABEL PENELITIAN

Antara variabel yang satu dengan variabel yang lain terbentuk dalam sebuah hubungan (keterkaitan) yang disebut edngan hubungan antarvariabel. Di dalam suatu penelitian, dikenal beberapa jenis hubungan antarvariabel, antara lain :

  • Hubungan simetris merupakan hubungan antarvariabel yang terjadi, tetapi tidak saling memengaruhi dan masing-masing variabel (baik variabel bebas ataupun terikat) bersifat mandiri.

  • Hubungan asimetris atau hubungan interaktif, merupakan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat yang terjadi ketika variabel bebas mampu memengaruhi variabel terikat.

  • Hubungan timbal-balik atau hubungan kausalitas (sebab akibat), merupakan hubungan antarvariabel (baik variabel bebas maupun variabel terikat) yang saling memengaruhi satu sama lain.

 

Bentuk hubungan yang ada terjadi antarvariabel tersebut menunjukkan arah dan kuatnya suatu hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain atau lebih maka dinyatakan dalam bentuk hubungan positif atau negatif. Sementara itu, kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi digambarkan pada gambar dibawah ini.

Hubungan Positif dan Hubungan Negatif Sumber : Sugiyono, 2011

Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan positif bila nilai satu variabel ditingkatkan sehingga akan meningkatkan variabel yang lain dan sebaliknya bila nilai satu variabel diturunkan maka akan menurunkan variabel yang lain. Sebagai contoh, ada hubungan positif antara tinggi badan dengan kecepatan lari, hal ini berarti makin tinggi badan orang maka akan makin cepat larinya, dan makin pendek orang maka akan makin lambat larinya.

Hubungan dua variabel atau lebih dinyatakan negatif, bila nilai satu variabel dinaikkan maka akan menurunkan nilai variabel yang lain dan juga sebalinya bila nilai satu variabel diturunkan, akan menaikkan nilai variabel yang lain.

Kuatnya hubungan antara variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar adalah = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila besarnya antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien koralasi = 1 atau -1 maka hubungan tersebut sempurna. Dalam arti kejadian-kejadian pada variabel yang satu akan dapat dijelaskan atau diprediksi oleh variabel yang lain tanpa terjadi kesalahan (error). Makin kecil koefisien korelasi maka akan makin besar error untuk membuat prediksi.

 

Leave A Reply